Minggu, 22 Desember 2019

Mengisi libur akhir tahun

Lama tak menulis di blog ... Entah kenapa, rasa malas yang amat sangat menyergap. Tak adil rasanya kalau harus menyalahkan usia yang memang sudah menjelang uzur, karena mash banyak orang yang berusia jauh di atas usia saya, masih berkarya. Bukan tanya untuk dirinya sendiri atau lingkup kecil lingkungannya. Namun karya yang dilakukan mencakup kegiatan untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Sebut saja misalnya Mahattir Muhamad yang sudah berusia lebin dari 92 tahun saat terpilih menjadi perdana Menteri Malaysia.

Tentu .... maksud membandingkan dengan aktivitas Mahattir Muhamad adalah untuk menyemangati diri, keluar dari kondisi malas, atau apapun yang membuat semangat berkarya seringkali turun - naik.

Okay ..... Setelah perjalanan akhir tahun 2018 - awal tahun 2019 yang tidak sempat direkam dalam tulisan, kali ini saya ingin menulis tenten renbaan berkunjung ke Iran.

Ha ..... banyak orang yang kaget mendengar rencana tersebut. Sebetulnya, minat berkunjung ke negara tersebut sudah timbul saat rute perjalanan libur akhir tahun tersebut memasuki wilayah Maroko. Iran ..... keindahan foto2 bangunan, cerita tentang peradaban Persia yang sudah sangat tua dengan kepercayaan zoroaster atau kalau tidak salah disebut juga dengan majusi (?). Tentu menarik sekali ....Namun seorang kawan mengingatkan, bahwa stamp visa kunjungan ke Iran yang tercetak di passport, akan menjadi masalah bila kita nantinya akan meminta visa kunjungan ke Amerika Serikat. Benarkah ...? Entahlah .... belum ada yang memberikan konfirmasi tentang hal itu. 

Upaya pertama yang dilakukan adalah menanyakan bagaimana meminta visa masuk Iran keypads salah seorang mahasiswa FTUI program international yang kebetulan putra duta besar Iran di Indonesia dan percha ikut kelas suami saya. Namun jawabannya sangat lambat. Konon .... sang mahasiswa yang pandai tersebut seringkali bolos kuliah, namun ternyata belakangan staff Kedutaan besar Iran memberitahu bahwa duta besar Iran sudah ganti - pantas, saat di kontak suali, dia menyatakan sedang berada di luar Indonesia.

Jadilah, pada awal bulan desember, yang sebetulnya sudah sangat terlambat untuk merancang perjalanan wisata, saya menghubungi bagian visa. Bapak yang menerimoa telpon saya, memberikan link untuk mengajukan permohonan visa online yang akan terbit hanya dalam waktu maksimal 4 hari kerja. Yang bersangkutan juga memberitahu, kalau ingin persetujuan diterbitkan hanya dalam waktu 1 hari kerja saja, tuliskan URGeNT pada dokumen. Visa akan berlaku 3 bulan dengan masa kunjungan ke Iran 15 hari. Tidak perlu bukti tiket pesawat. Cukup mengunggah copy passport dan pasfoto. Namun ....... ternyata, ada ganjalan juga ......, saat diharuskan memasukkan nomor telpon dan alamat di Iran.

Waduh ...... hambatan pertama .....
Bagaimana mau pesan hotel? Bisa sih .... kita pesan di Agoda dulu ... nanti kalau nggak jadi berkunjung, bisa dibatalkanmaksimal 2 hari sebetul tanggal check in. Tapi ....... ada hambatan lagi ...... Tidak ada satupun nama hotel di Iran yang aasuk ke Agoda. Duh ......, gimana mau jalan ke Iran ....?

Kembali menghubungi staff Kedutaan Iran untuk minta bantuan keluar atas masalah ini. Beliau dengan senang hati memberikan nama seseorang di Iran.
"Hubungi yang bersangkutan, minta ijin menggunakan nama, nomor telpon dan alamatnya untuk dimasukkan ke dalam aplikasi visa"   
Nomor mobile phone/whatapps dikirimkan ke saya.... namun saya ragu menghubunginya. Rasa sungkan menyergap ... Masa harus merepotkan orang yang sama sekali tida kita kenal?

Di sela kegiatan kantor, hari Minggu 15 Desember, saya menyatakan tidak ikut suami menghadiri acara resepsi pernikahan anak kenalannya, namun pergi ke kantor untuk melakuan scan passport, foto dll lalu memasukkan permohonan visa melalui hellopersia.com, salah satu agen perjalanan wisata yang saya temukan. Ada rasa bimbang untuk melanjutkan upaya tersebut, terutama karena staff Kedutaan Iran mengingatkan agar tidak melakukan permohonan visa melalui situs-situs tak dikenal. Apa boleh buat .... saya sudah membayar biayanya. Pasrah .... seandainya tertipu ... melayanglah uang sekitar satu juta rupiah.

Bersambung ya......

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...