Rabu, 05 Oktober 2005

Marhaban ya Ramadhan

Hari ini, 5 Oktober 2005, umat Islam di Indonesia mulai memasuki bulan Ramadhan. Bulan penuh rahmat dan maghfirah. Kemarin malam, mesjid mulai dipadati oleh jamaah shalat tarawih dan membludak hingga ke pelataran parkir. Semoga kepadatan jamaah shalat Tarawih pada Ramadhan kali ini akan tetap bertahan hingga akhir.

Hari ini, kita mulai berpuasa, menahan segala godaan fisik maupun rohani. Menahan diri dari godaan fisik/jasmani mungkin relatif lebih mudah dilakukan, namun menahan diri dari hal-hal yang bersifat rohani relatif lebih sukar.

Puasa memaksa kita menahan keinginan makan pada siang hari, maka hendaknya kita juga jangan berlebihan kala berbuka. Kebutuhan manusia untuk makan hanyalah sepiring nasi serta lauk-pauknya seperti yang laiknya dihidangkan setiap hari. Maka itulah yang hendaknya tersaji kala berbuka.

Namun ada kecenderungan manusia untyuk menyajikan hal-hal yang berlebih. Berbeda dengan hari-hari biasa, maka saat berbuka, akan tersaji kolak, kurma dan kue2 kecil. Lalu hidangan utamapun terasa lebih lengkap dibandingkan dengan hari biasa. Memang, pakar kesehatan menganjurkan untuk berbuka dengan makanan yang ringan dan manis terlebih dahulu. Apakah segelas teh manis hangat belum mencukupinya?

Kitalah yang bisa menjawabnya dengan jujur. Jangan "hawa nafsu" untuk "balas dendam" karena sudah menahan diri (tidak makan dan minum) sepanjang hari membelenggu kehidupan kita. Himpitan hidup akibat kenaikan BBM sudah sedemikian berat. Daripada membelanjakan uang untuk sajian makanan buka puasa yang berlebihan, ada baiknya, dengan jumlah uang yang sama, kita membuat makan yang lebih banyak untuk kita bawa ke mesjid, agar kaum dhuafa turut menikmati hidangan berbuka puasa yang kita sajikan. Begitu lebih baik.. Wallahu'alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...