Tenun Ikat Bali - Endek |
Beberapa hari sebelum keberangkatan kami, saya menghubungi keponakan suami yang tinggal dan bekerja di Denpasar untuk mencari endek, tentu dengan menyertakan ciri - cirinya. Sayang, sang keponakan sama sekali tidak bisa menemukannya. Ternyata bukan saja karena dia tidak mengetahui jenis kain yang dimaksud. Maklum saat endek sedang merajai dunia fashion di tanah air, dia masih kanak-kanak.
Merasa akan mengunjungi ranah kelahiran Endek, saya berpikir akan mencarinya sendiri. Tentu akan lebih menyenangkan karena akan dapat memilah dan memilih endek sesuai dengan kehendak hati.
Maka .... hari kedua, di Bali ... tanah kelahirannya, saya sempat menanyakan keberadaan endek kepada Komang, supir sekaligus pemilik APV yang membawa kami melakukan perjalanan liburan. Memang .... perjalanan yang konon diberi judul DTM Gathering .... ternyata malah "memandirikan" pesertanya. Seluruh acara selama 4 hari 3 malam di Bali, diisi dengan acara bebas.
Nah kembali pada si Endek, tahukah anda siapa dia? Kepada Komang, saya tanyakan keberadaan tenun ikat Bali yang pada tahun 80 an begitu menguasai ranah fashion di Indonesia. Bahkan mengalahkan dominasi batik. Dimana - mana tenun ikat Bali digunakan baik sebagai gaun maupun kemeja. Bahan, warna dan motifnya begitu beragam.
Di tanah kelahirannya, tenun Ikat Bali ternyata lebih dikenal sebagai Endek. Dialah yang saya cari, di tengah membanjirnya beragam motif batik dari Sabang hingga Merauke. Ternyata .... Endek memang sudah sukar ditemukan dijajakan orang baik sebagai bahan untuk dibuat kemeja/gaun, kain pantai atau sarung. Dari puluhan kios penjual kain pantai, hanya beberapa saja yang menjual kain pantai endek. Itupun dari jenis yang bermutu rendah .... kain tipis dengan tenunan benang jarang.
Sempat juga mencari di berbagai toko yang mengkhususkan diri menjual souvenir khas Bali, mereka hanya menjual endek berbentuk sarung pantai yang dari motifnya kurang cocok dibuat blouse atau kemeja.
motif Rang-rang Tenun Ikat Troso - Jepara |
Ironi sekali .... saya merasa kehilangan endek sang TENUN IKAT justru di tanah kelahirannya. Tenun ikat Bali justru kehilangan pamor dan tempat kelahirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar