Minggu, 08 Januari 2012

Perempuan Overdosis

Cerita ini saya tulis di bulan puasa, sambil ngisi waktu. Mohon maaf bila kurang berkenan bagi sebagian muslimin yang membacanya. Memang nggak enak, bulan puasa kok ngomong masalah sex, walaupun sex adalah karunia dasar dari Allah SWT bagi umat manusia. Bukan sok "bersih" lho, mungkin ada sedikit manfaat yang bisa dipetik dari tulisan ini. Ceritanya begini...

Dalam suatu obrolan pagi hari, sambil baca-baca koran di teras belakang rumah, suami tiba-tiba nyeletuk :
"Perempuan kok umumnya overdosis ya..., nggak puas cuma sekali aja...?"
Nggak ngerti apa yang diomongkannya secara tiba-tiba, saya cuma menimpali sedikit :
"Apanya yang overdosis...?"
"Ya itu ... urusan ranjang...."
"Eh ... enak aja ngomong begitu...."

Obrolan itu terhenti begitu saja. Saya lagi sibuk baca buku Perempuan Suci (Qaishra) yang mengharu biru ... Kalau saya menimpali obrolan suami terlalu banyak, saya malu, ketahuan bahwa saya membaca buku itu sambil berlinang air mata... (norak banget deh pokoknya... )

Beberapa hari kemudian, sambil setir mobil pulang dari kantor, pikiran melayang-layang nggak keruan dan teringat akan obrolan pagi hari tersebut. Kok tiba-tiba, dia ngomong begitu ....? Memangnya ada berapa banyak perempuan yang sudah diajak tidur sampai dia mempunyai kesimpulan seperti itu...?

Hihihi... pikiran "kotor" menyeruak di kepala. Mestinya saya memang tidak boleh berburuk sangka seperti itu. Extra-marital sexual relationship itu hampir tidak mungkin dilakukan suami, karena dia sangat tahu akan dosa besar sebagai akibatnya. .... Tapi meminta ijin resmi untuk menikah lagi lebih mungkin terjadi ... (touche le bois ... esperons que cela n'arriverait jamais dans ma vie). Tapi, biasalah ... perempuan suka menduga-duga dan berimajinasi tentang hal-hal negatif jauh melebihi apa yang sebenarnya terjadi ...

Jadi sampai di rumah, sambil menunggu beduk buka puasa, saya mengulangi lagi obrolan tersebut ...:
"Ingat nggak, soal perempuan overdosis itu...?
"Ya....?"
"Memang, sudah berapa banyak perempuan yang kamu ajak tidur ....?"
"Itu omongannya si I'am .....(Dr Ichramsyah SpOG). Ingat nggak, waktu the Prof manggung mengiringi dokter berdansa, sebelum masuk puasa itu?"
"Ya ..., tapi kan itu masalah osteoporousis. Bukan masalah sexual relationship...!"
"Ih ... dengerin dulu dong.. jangan diputus-putus..! I'am cerita .... osteoporousis itu ada hubungannya dengan hormon estrogen. Pasiennya banyak yang minta disuntik agar kadar hormon yang mendorong libidonya itu bisa turun"
"Memangnya kenapa...?"
"Banyak pasiennya yang butuh hubungan seks hingga 3 - 4 kali sehari, kayak minum obat. Sementara suaminya cuma mampu melayani satu kali saja.."
“Ye….suaminya DM, kali! Pasti bukan karena libido perempuan yang tinggi sehingga dia jadi overdosis…! Tapi perilaku seksnya yang berbeda. Ini ibarat mesin diesel ketemu dengan mesin Ferari. Saya pernah baca, kalo Ferari itu ... begitu kunci kontak dinyalakan ..., dalam beberapa detik – kurang dari satu menit, mesinnya langsung panas. Nah ini analog bagi lelaki. Sementara perempuan itu seperti mesin diesel .... mesti dipanasin agak lama, baru tarikan dan tenaganya muncul. Nah ... kalo mesin diesel baru setengah panas, si Ferari sudah mencapai titik optimum ... kan nggak nyambung ... Pantes aja kali si istri uring-uringan, merasa kurang terpenuhi hasratnya...”
“Eh … dipotong… panjang lagi….! Ini kan ceritanya I’am. .. kisah nyata dari balik kamar praktek dokter ginekolog ... Dengerin dong ....!”
"Ya deh .... Lalu...?"
"Nah, jatah suami itu malam sampai dengan pagi hari, menjelang subuh. Itupun cuma satu kali. Bener ... mungkin karena usia, DM atau kecapean kerja. Jadi sisa kebutuhan istrinya diambil dari lapangan Banteng situ ..."
"Hah .... apa maksudnya?"
"Sesudah suaminya berangkat kerja, si istri pergi ke lapangan Banteng, cari lelaki untuk dibawa ke rumah dan melakukan hubungan sex dirumahnya..."
"Hah ... gila apa...?"
"Ya begitu ceritanya I'am ... kan perempuan itu pasiennya..."
"Kok seenaknya aja dia cerita begitu.. apa nggak takut ketahuan suaminya..?
"Ya nggak... mereka (pasutri) itu konsultasinya berdua kok ... Jadi suaminya tahu dan mengijinkan istrinya. Cuma mungkin lama-lama mereka cape dan costly .... jadi si istri minta disuntik saja agar libidonya bisa diturukan, menjadi normal saja"
"Astagfirullah ...edan....!!!"

Waduh …. Nggak terbayang ada kejadian seperti itu …. Nggak terbayang bagaimana mereka menaruh moralitas dan nilai-nilai/norma agama dalam kehidupan sehari-hari. Saya yang sama sekali tidak suka dan merasa jijik dengan tulisan-tulisan Moamar (Jakarta undercover) dan selama ini menganggapnya sebagai orang terlalu mengada-ada, menjadi terperangah.

Selama ini saya selalu menutup kuping saat mendengar cerita-cerita semacam itu. Bukan hanya cerita kosong dan gosip, tetapi cerita yang diperoleh dari orang-orang yang sulit disangkal kebenarannya. Yaitu cerita-cerita tentang pesta orgy di kalangan atas ... perilaku tukar pasangan dari sekelompok high class nya Jakarta yang salah satu nama (yang disebut adik ipar saya – karena mereka teman baik semasa SMA), saya kenal baik ......

Duh ...... pantas aja kalau HIV-AIDS sukar diberantas.....

oktober 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...