Kamis, 09 Agustus 2007

Gila... kok ada yang mau "buang" uang 40 juta???


Kemarin, bertepatan dengan libur pilkada, ibu saya berpesan : "kalau ada orang yang mau liat Anthurium, suruh masuk aja. Siapa tahu harganya cocok. Lumayan bisa dipake untuk biaya cat rumah"

Saya mengangguk sambil tak acuh. Maklum saja ... saya nggak begitu yakin ada orang yang mau beli tanaman yang dihargai sebesar Rp. 35juta/pot, walaupun itu untuk sebuah tanaman daun indah yang konon lagi nge "trend".
Sekitar jam 09.00 pagi, adik lelaki saya datang didampingi satu orang lelaki, yang menilik dari penampilannya adalah "pedagang tanaman hias" kaki lima. Dia meneliti dua buah pot anthurium yang ada di teras belakang. Ditelitinya baik-baik terutama di bagian perakarannya. Entah apa yang dilihat dan ditelitinya.

Usai melihat-lihat, dia tanya berapa harga kedua pot anthurium tersebut yang menurutnya adalah Anthurium Jenmanii dan Anthurium Rafflesia. Adik saya menjawab bahwa kedua pot tersebut akan dilepas dengan harga Rp.50 juta. Saya diam saja karena tidak tahu bahwa ada kesepakatan antara adik dengan ibu. Sementara yang saya tahu, ibu membuka harga antara 30 - 35 juta. Si tukang tanya: "kalau hanya diambil Jenmanii saja, 30 juta boleh dong...?". Saya nggak mau komentar banyak. Tanaman itu milik ibu saya dan saya masih nggak terlalu yakin dengan omongan si "tukang kebun", walaupun sebagai orang yang ditugasi menjaga "kios tanaman hias" dia pasti tahu harga pasaran tanaman tersebut. Konon katanya... dua pot bunga ini akan dibawa ke "Jawa" untuk diperbanyak oleh bigboss dan si tukang masih harus melaporkan temuannya tersebut.


Sambil menunggu, adik mengkonfirmasi pada ibu, saya mengajak tukang keliling halaman melihat beberapa tanaman hias yang saya duga sejenis Anthurim berdaun indah juga.
Ternyata ... masih ada 2 pot Anthurium dengan panjang daun sekitar 30 - 35 cm. Katanya, jenis Wave of Love, satu pot jenis Garuda dan satu pot lagi Anthurium "golok". Begitu katanya. Wave of Love, Garuda dan Golok adalah Anthurium jenis lokal yang harganya tidak segila Rafflessia dan Jenmanii. Tapi.... lumayan mahal juga. Koleksi kami dinilai seharga antara 500 ribu hingga 1,5 juta per pot.   


Malam hari, adik saya memberi kabar, bahwa calon pembeli berminat dengan kedua pot Anthurium tersebut dan menawar harga total Rp.40 juta. Saya nggak habis pikir, kok ada orang yang mau "membuang" uang sebesar 40juta hanya untuk 2 buah pot tanaman berdaun "indah". Sudah sedemikian kayanyakah orang-orang Indonesia?

16 komentar:

  1. 40 juta? ckckck....
    yang di foto itu tanamannya? barangkali ada kepercayaan atau khasiat tertentu, jadi harganya semahal itu?

    BalasHapus
  2. Iya... dua pot yang ada fotonya itu. Tapi masih belum deal. Tapi harga segitu sudah keluar dari calon pembeli.
    Ironis ya... saat banyak orang kekurangan makan, masih ada orang yang "tega" keluar uang 40juta untuk 2 pot tanaman.

    BalasHapus
  3. mampir mba..salam kenal..:)
    krn kemaren dapat kabar pakdhe saya di ciledug kecolongan anthurium... sehari sebelumnya ada org tanya ke putra pakdhe, mereka naik motor trus brenti tanya " tanemanya dijual gak?"...lah tanaman di beranda rumah kok dijual ya....agak aneh .... kemudian dijawab " gal dijual"..eeh pagi nya sdh raib....dan baru tahu kalo itu tanaman harganya selangit..

    BalasHapus
  4. ck ck ck .....
    tapi kalau sudah hobi tanaman, dan suka sekali kemungkinan besar mereka rela

    BalasHapus
  5. wah ati-ati tuch tanaman kali perlu dimasukin lemari besi juga. masak uang 40 juta di pajang di depan rumah :))

    BalasHapus
  6. Mbak...
    Pada titik tertentu memang gila, apalagi kolektor.
    Burung perkutut yang sudah jadi suaranya ditawar 200 juta, Arowana... 30 Juta, Ikan hias cupang... 25 juta, dan banyak lagi.

    Apakah orang-orang Indonesia kaya? Pernah seorang bule waktu jaman krisis bilang "Kata siapa Indonesia lagi krisis? Buktinya jalanannya tetap macet, itu indikasi ada kegiatan ekonomi yang berlangsung!" Dia membandingkan jaman krisis ekonomi yang pernah melanda Amerika tahun 30-an dan awal 70-an, benar-benar mandeg, hampir-hampir tidak ada mobil yang bersliweran di jalan-jalan, semua serba mengirit dan kesusahan.

    Ada juga yang bilang 'sense of crisis'-nya orang Indonesia sangat kecil (dulu katanya masyarakat yang gotong royong), punya uang lebih banyak saja langsung beli barang-barang yang belum tentu mereka butuhkan. Ingat dulu ada reality show yang memberikan uang 10 Juta dan harus habis dalam 1 jam. Ada seorang ibu yang membeli 3 TV, 2 Kulkas, 2 HP terus bingung setelah sampai rumah ternyata tidak langganan listrik. Ampun deh.

    Ya, memang tidak semua begitu tapi sebagian besar terpapar kehidupan celebrities yang sangat konsumtif, ya dari TV itu... He...he... pembantu ku dulu HP-nya lebih canggih. Kalau sudah begini, bagaimana memperbaikinya... mungkin Indonesia perlu pemimpin-pemimpin yang seperti Ahmadinejad yang sederhana itu, atau seperti seorang pemimpin di Cina (lupa namanya) yang memberantas korupsi secara luar biasa.

    Kembali ke pertanyaan "Sudah sedemikian kayakah orang-orang Indonesia?". Mulai dari yang kecil-kecil seperti koleksi tanaman, binatang, perhiasan, jam sampai yang besar-besar mulai dari mobil (salah satu klien punya mobil yang harganya 2 juta dollar! Fuih...), yacht, sampai ke rumah-rumah (dan mesjid seperti di Meruyung, budgetnya sekitar 5 Trilyun!), melihat ini apa sih yang tidak ada di Indonesia. Tapi mulai dari kekurangan gizi di Jakarta sampai kemiskinan yang merata seperti di NTT ada di Indonesia. Jadi lengkaplah Indonesia ini, sekaya-kayanya dan semiskin-miskinnya inilah Indonesiaku (tidak hanya Indonesia Raya yang perlu direvisi kata-katanya, lagu Tanah Airku juga perlu diganti kali ya). Selamat HUT RI ke-62. Semoga Allah tidak bosan melihat tingkah kita, dan masih memberi kesempatan bagi negeri ini memperbaiki dan meningkatkan diri. Amin.

    Mtj

    BalasHapus
  7. Ya.... nasib deh....
    Anthurium di rumah juga tadinya ditaruh di teras depan, tapi sejak tahu harganya selangit terpaksa dipindahkan ke teras belakang... Biar aman... hehehe...
    Salam kenal juga ya

    BalasHapus
  8. Mungkin juga...
    Cuma... kok ya tega beli tanaman semahal itu, padahal masih banyak tetangga yang kekurangan makan...

    BalasHapus
  9. Wakakak.... paling bisa lu...!!!
    Gak sekonyol itulah..., kalo ilang ... ya sudah, gak rejeki...!!!

    BalasHapus
  10. Inilah yang bikin prihatin ......!!!
    Sayangnya, bencana alam (yang betul2 "campur tangan Allah SWT) seperti gelombang laut, gempa, anomali hujan dll tidak lagi dipercaya sebagai "peringatan" Allah SWT kepada kita semua untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Semoga kita tidak termasuk golongan orang2 yang lupa diri, amiinn

    BalasHapus
  11. zaman sekarang susah bedain mana yg krisis dan tidak....., ditinjau dr mana dulu,....jg yg namanya kolektor , yach kl ada pasti diburu.

    btw apa gak ada kasiat lain or unsur apa tuh tanaman, bisa mahal gitu atau langka kali ?

    BalasHapus
  12. Katanya sih karena lagi trend aja...

    BalasHapus
  13. Ha...ha... senengnya mendapatkan tanaman itu mungkin lebih berharga dari uang, pasti mbak juga senang melepas tanaman itu dengan harga tersebut ha...ha...jadi perhitungan dagangnya "Balance" everybody happy...so do I, Cheers ^_^

    BalasHapus
  14. Wah.... nggak jadi di lepas. Saya malah berpikir mau memperbanyak karena caranya lumayan mudah. Jadi para penawar ... (sudah ada 4 orang) ditolak semua...

    BalasHapus
  15. nggak benar2 dibuang sih,karena masih bisa dijual lebih atau jadi indukan.

    BalasHapus
  16. tergantung dari sudut mana kita melihat. Tapi 40 juta untuk satu pot tanaman, sementara jumlah yang sama bisa digunakan untuk membeli RSS type 21(bukan di jabodetabek tentunya) .... Kok terasa nggak adil ya?

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...