batuan yg konon keluar dr ginjalku |
Dalam kondisi obat-obatan mahal dan kecurigaan kepada dokter di kota-kota besar yang cenderung memborbardir pasien dengan tata cara pengobatan yang berlebihan, banyak orang akhirnya beralih kepada pengobatan alternatif baik berupa pengobatan herbal maupun supranatural.
Pertemuan atau lebih tepat disebutkan “terjerumusnya” saya pada pengobatan supranatural bukan hal yang baru. Ini cerita lama yang bermula saat saya menderita “ketidakseimbangan” hormon yang mengakibatkan terjadinya perdarahan yang tidak berkeputusan.
Itu terjadi pada tahun 1987 hingga tahun 1994, terutama pada separuh waktu terakhir. Setelah sembuh, saya tidak lagi berhubungan dengan cara-cara pengobatan seperti itu, tapi lebih kepada self healing. Sedangkan “percumbuan” kembali dengan dunia supranatural secara tidak sengaja terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Kenapa saya menggunakan istilah percumbuan, tentu berkaitan dengan cara penyembuhan supranatural tersebut.
Sekitar dua bulan yang lalu, seorang rekan kantor yang sedang sibuk membantu mengurus pernikahan temannya bigboss bercerita bahwa seorang artis yang terlibat dalam kepanitiaan tersebut menginformasikan tentang seorang lelaki asal daerah timur Indonesia memiliki kemampuan supranatural untuk penyembuhan berbagai penyakit.Beberapa aktor/aktris terkenal diketahui menjadi pasiennya. Sang informan juga menceritakan cara pengobatan yang dilakukannya, sampai kami yang mendengarkan cerita tersebut akhirnya tertawa ngakak ….. tidak terbayangkan bagaimana saat sang ‘dukun” mengobati pasien penderita kanker payudara. Kami, saya dan teman yang bercerita tersebut, saling berjanji untuk suatu saat “mencoba” pengobatan tersebut. Sekedar ingin tahu.
Rencana tersebut belum sempat terlaksana hingga suatu saat, teman saya itu cerita bahwa suaminya yang sedang bertugas di Banda Aceh terpaksa pulang ke Jakarta karena menderita. Kencingnya berdarah dan telah terindikasi terdapat batu yang menyumbat saluran kencing, sesuai dengan hasil ultrasonography alias USG. Dokter sudah “memerintahkan” untuk dilakukan operasi pembuangan batu ginjal. Sementara itu sang suami termasuk golongan yang takut menghadapi pisau operasi sehingga dalam kesakitan, dia berusaha “bernegosiasi” dengan istrinya untuk menunda-nunda pelaksanaan operasi.
Pada kesempatan itulah, sang istri alias temanku menganjurkannya untuk mencoba pengobatan supranatural tersebut. Lagi-lagi sang suami yang sangat “rasional” menolak sambil “melecehkan” …..
“wah…… mau disembur apa lagi? Ntar jangan-jangan dia main sulap, segala macam batu dibikin keluar dari badanku…. Batu berlian boleh dong, dikeluarin …..!!!”, begitu katanya.
Namun demikian, karena tidak tahan dengan rasa sakit saat buang air kecil serta darah yang menyertainya, dia terpaksa mengikuti saran istrinya untuk melakukan pengobatan supranatural. Saya tidak sempat bertanya detail apa yang terjadi selama pengobatan tersebut dan bagaimana kelanjutannya. Pendek kata, si suami kembali ke Banda Aceh dengan gagah berani, walaupun belum melakukan pengecekan ulang pasca pengobatan supranatural tersebut dengan pemeriksaan USG, untuk meyakinkan diri bahwa batu-batu saluran ureternya telah lenyap.
Akhir bulan yang lalu, usai makan siang di warung Padang di kawasan pasar minggu, saya merasa sakit yang amat sangat di pinggang kanan. Seperti cedera otot berat namun kali ini disertai sakit kepala dan demam. Suhu badan terasa sedikit meningkat. Sore itu saya mencoba mengintrospeksi diri. Apa kegiatan dan makanan yang masuk ke dalam perut seharian itu. Hanya separuh porsi nasi ditambah ayam pop lengkap dengan daun singkong+sambal. Rasanya makanan itu tidak berpotensi menyebabkan sakit pinggang. Kombinasi sakit pinggang, sakit kepala dan demam menyebabkan saya menaruh curiga bahwa ginjal saya bermasalah.
Saya tidak terkejut karenanya. Kondisi ini sudah diramalkan 28 tahun yang lalu oleh dokter di Poitiers-France. Saat itu, pulang dari Paris, bangun tidur di pagi hari saya mengalami sulit kencing sepanjang hari dan malamnya, kontan keluar darah walaupun hanya beberapa tetes. Dokter sudah memberitahu bahwa radang kandung kemih yang saya alami saat itu merupakan pertanda bahwa saya memiliki kecenderungan untuk suatu saat “mendulang” batu ginjal.
Hari kamis 24 April 2008
Saya memaksakan diri masuk kantor karena ada jadwal rapat rutin, tapi demam dan sakit kepala menyebabkan saya pulang lebih cepat. Di rumah, saya mengirim sms ke adik menceritakan “penderitaan” saya. Semula adik saya hanya menduga cedera otot. Saya ngotot, kalau hanya cedera otot, maka saya tidak akan mengalami sakit kepala dan demam. Akhirnya, adik saya menyarankan untuk melakukan pemeriksaan urine di laboratorium serta USG ginjal untuk mencari penyebabnya.
Jum’at 25 April 2008
Saya tidak masuk kantor. Semalaman saya tidak bisa tidur karena demam dan sakit kepala. Sekitar jam 10 pagi, saya memaksakan diri pergi ke Prodia di Bona Indah dan langsung tidur sesudahnya. Usai shalat ashar, saya meminta adik mengambil hasil lab dan langsung mengirimkan hasil pemeriksaan urine melalui sms.
Sambil menunggu hasil lab, saya browsing kesana kemari mencari informasi mengenai batu ginjal. Batu ginjal sebetulnya bukan penyakit. Semua orang bisa mengalaminya apabila dia seringkali menahan kencing sehingga terjadi kristaslisasi dari unsure mineral yang terkandung dalam air kemih. Mineral itu bisa disebabkan oleh kandunga purin (berasal dari jeroan), asam urat dan berbagai macam sumber yang berasal dari apa yang dimakan. Kecenderungan pembentukan batu ginjal akan bertambah apabila dalam keluarga ada yang pernah mengalami batu ginjal atau kita sering mengalami peradangan kandung kemih yang biasa disebut anyang-anyangan atau jeungjeuriheun kata orang sunda.
Batu ginjal bukan penyakit, tetapi apabila dia menyumbat dan melukai saluran kencing–ureter, maka luka tersebut akan mengundang datangnya bakteri dan bakteri akan naik ke ginjal melalui air kemih yang tersumbat. Bakteri itulah yang akan merusak kinerja ginjal yang lama kelamaan bisa mengakibatkan gagal ginjal. Warna batu ginjal bermacam-macam tergantung dari materi pembentuknya.
Tidak ada pengobatan untuk mencegah pembentukan batu ginjal kecuali kita memperbanyak minum air bening, tidak menahan kencing serta tidak menyantap makanan pembentuk batu ginjal, yaitu makanan pembentuk asam urat, purin dll.
Membaca sms yang berisi laporan hasil lab, adik perempuan saya menyatakan bahwa ada kemungkinan peradangan di ginjal karena kadar leukosit saya tinggi dan urine mengandung darah. Dia juga menganjurkan segera dilakukan USG untuk menentukan tindaklanjutnya. Saya mencoba mencari pelayanan USG, namun kesemuanya baru bisa dilakukan pada hari sabtu.
Sore itu, usai menelpon prodia Gunawarman–Kebayoran Baru, saya teringat teman saya dan pengobatan yang dijalani suaminya. Segera saya bujuk anak gadis saya untuk menemani. Suami saat itu belum pulang dari kampus. Hari Jum’at, dia biasanya bersepeda di kampus.
Jum’at sore itu, saya meluncur ke daerah Cipete. Untunglah, walaupun pinggang sakit ditambah dengan sakit kepala dan demam, saya masih sanggup setir mobil pulang pergi.
Tempat praktek itu cukup ramai, sempat kecut juga membayangkan waktu yang harus di”buang” untuk menunggu praktek supranatural tersebut. Apalagi, saya mendapat nomor 14, dan terlihat masih ada sekitar 8 orang di teras tempat para “pasien” menunggu.
Giliran saya tiba…. Pinggang saya ditekan-tekan dan….. slurp …..
“Hm …. Banyak pasirnya…. Ayo balik badannya”, katanya sambil membuang ludah ke atas tumpukan kertas. Air ludah itu berwarna keruh seperti teh.
Saya membalikkan badan dan ….. slurp …..
“Nah…. Ada satu nih…..!”, begitu katanya. Saya melihat ke arah tumpukan kertas yang berada di atas meja. Konon katanya batu tersebut diambilnya dari dalam ginjal saya.
“Boleh saya ambil pak?” Niat saya, ingin “menguji” apakah batu itu betul batu ginjal atau batu jejadian.
“Ya…. Bawa saja..! Jangan lupa…. Besok datang lagi, saya rasa 3 – 4 kali bisa tuntas. Jangan lupa oleskan minyak, silakan beli di luar (maksudnya di ruang tunggu)”, begitu katanya.
Tidak sampai 5 menit, pengobatan selesai. Sayapun segera pulang, setelah sebelumnya membeli sebotol ukuran 50ml ramuan minyak khas. Konon ramuan tersebut khusus dibuat di Palu, kampung halaman si bapak. Di rumah, saya segera mandi dan mengoleskan minyak tersebut dipinggang. Malam itu saya tidur dengan lebih nyenyak. Demam menghilang seketika.
Sabtu 26 April 2008.
Pagi saya kembali ke cipete. Pagi hari itu dikeluarkan 2 butir batu dengan ukuran yang lebih kecil sementara sore hari diambil 1 butir batu yang paling besar di antara ke 4 batu yang berhasil dikeluarkan.
Senin 28 April 2008,
Saya masih harus kembali lagi, karena konon katanya ginjal saya belum bersih. Masih berpasir katanya. Memang dalam laporan hasil pemeriksaan laboratorium Prodia, tertulis bahwa ada sediment halus dan kasar dalam urine. Itu adalah kondisi ginjal kanan. Sedangkan ginjal kiri, konon terdapat pengapuran yang harus dibersihkan.
Hari ini, Rabu 7 Mei 2008
Saya datang kembali ke Cipete.
“Hm …. Sudah bersih”, begitu katanya setelah melihat air yang dibuang ke atas kertas. Warnanya memang sudah lebih bening, tidak kerus seperti teh lagi.
“Kontrol lagi ya …..!”
“Kapan….?”
“Satu bulan lagi deh”
“OK ……, Terimakasih dan selamat siang pak”
Begitulah, saya menjalani pengobatan supranatural itu. Saya belum sempat meminta adik untuk mengecek apakah batu tersebut betul-betul batu ginjal. Namun teman saya mengkonfirmasikan bahwa batu yang “diambil” dari ureter suaminya memang sama bentuk dan bangunnya dengan batu yang keluar bersamaan dengan kencing suaminya.
Suaminya memang sudah “memiliki” batu ginjal [i] selama bertahun-tahun dan secara rutin setiap dua tahun, dia mengalami penderitaan “kencing darah” karena saluran kemihnya tersumbat batu dan setelah meminum air cukup banyak, sambil menahan rasa sakit yang amat sangat, batu-batu dan pasir bisa keluar bersama air kencingnya. Konon sang suami yang berasal dari sumatera barat memang “tidak mampu” menahan godaan memakan makanan yang dipantang oleh orang yang tubuhnya memiliki kecenderungan membentuk batu ginjal.
Kalau saya punya pengalaman lain, Bu.
BalasHapusTepat setahun yang lalu, saya haid terus-terusan selama dua bulan. Rasanya kok "dibikin" orang. Dan setelah niat jahat orang itu kesampaian (dalam arti kata berhasil menyusahkan hidup saya), ajaibnya atau mungkin cuma kebetulan, "penyakit" itu pun sembuh.
Masih berucap alhamduli-LLah dong, kalau sembuhnya hyperflasia itu telat dua hari, maka dokter saya sudah mempersiapkan operasi kuret.
Entahlah...
di Indonesia memang banyak yang aneh bin ajaib. saya juga pernah ngalamin seperti itu dan malah sempat di kuret
BalasHapusngobatinnya gimana sih Bu? saya kok gak jelas, jadi penasaran.
BalasHapusbatu ginjal bahasa inggrisnya apa, Bu?
Gimana kondisi bu Lina sekarang?? Sudah semakin membaik?? Semoga cepat sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula....
BalasHapusbagian yg sakit itu dikecup.... itu sebabnya saya bilang percumbuan n nggak kebayang kalo pasiennya kena kanker payudara.
BalasHapusalhamdulillah baik setelah ditangani 2 kali, Tanpa obat2an sama sekali.
BalasHapusMbak Lina.....,
BalasHapusBoleh tahu alamat di Cipetenya...
dan hari apa saja prakteknya.... butuh informasinya untuk Ortu, terima kasih banyak sebelumnya...
Mtj
di Cipete Raya, belakang Abuba lama. Tepatnya disamping Abuba lama, ada jalan kecil yg ada tulisan Kedai Halaman/Wisma Cipete. Masuk aja ke situ. Nah notok di ujung jalan itulah tempatnya (memang cuma ketemu halaman yang luas) Tempatnya di sebelah kiri, ada teras dengan kursi tunggu yang banyak. Praktek senin s/d sabtu pagi jam 08.00-11.00 sore 16.00-19.00. Tanggal 16 mei - 15 juni tutup. Pulang kampung dulu katanya. Buka lagi tanggal 16 Juni
BalasHapusAWW,
BalasHapusPantesan daerah situ tetap rame.... walaupun Abubanya pindah.... dulu waktu tempurung kaki retak.... ada yang ngusulin ke situ juga.... Iya Mbak terima kasih infonya.... tempatnya sangat familiar karena tiap hari lewat kalo ke kantor di Kemang.....
WWW....
Mtj
wah mau donk di temanin kesitu ;)
BalasHapusElo..... pergi sendiri aja kesitu. petunjuknya udah terang benderang gitu kok
BalasHapusyeee baru minta di temanin aja ndak mau :P gimana minta di anterin ?
BalasHapusEh, kalo kerja jangan ngisi MP melulu. gua bilangin Tito Lho
BalasHapushuahahahahahaha kok pake ngancem...... tak bilangin oom tono lho......
BalasHapus*kaburrrrr*
Semoga bermanfaat dan yang sakit menjadi sembuh karenanya
BalasHapusMakasih bu atas infonya..., kalau sakit kanker yg udah kena tulang bisa ngak ya? kalau sakit gigi bisa juga ya...., batu ginjal bisa keluar, gigi bisa di cabut jg kali ya. denger2 bayarnya sukarelaya?
BalasHapuswah, saya nggak tahu juga tuh
BalasHapusSiang ini saya mencoba ke terapi tsb, dgn keluhan batu dii ginjal kanan...tertarik kesana karena mendengar cerita "sukses" seorang kenalan saudara saya. Beliau juga mempunyai batu ginjal dan sembu setelah 6-7x terapi kecup...Tadi ada 4 buah batu yg dikeluarkan... Apa ada yg sudah coba kesana juga? Mohon share-nya...makasih...
BalasHapusnama yg mengobatinya siapa ya mbak?
BalasHapusMba..tanya, kalo sekarang masih praktek tidak yah...plz urgent! thx
BalasHapusskrang pak petrus msh prktek tapi selasa-minggu jam 07 pagi sampe jam 11 siang
BalasHapusMau tanya, kalo untuk penyakit sinusitis gitu bisa nggak yah? Metodenya emang agak "unik" gitu yah?
BalasHapusBTW, jadwal praktiknya masih sama? Selasa-Minggu jam 07-11.
Wah... baiknya langsung datang saja.
BalasHapusMaaf, saya nggak bisa kasih tambahan info lain karena kejadian ini sudah lama sekali dan saya belum pernah kesana lagi