Minggu, 23 November 2008

Nasi Goreng Joker

Anda yang selalu pulang malam hari dan melewati Jl. RS Fatmawati menuju ring road pada penggalan antara Jl. Cipete Raya dan jalan Terogong, ada baiknya melayangkan pandangan ke sebuah tenda lusuh bertuliskan Joker. Lokasi persisnya di halaman parkir ruko Serenity Musik yang di depannya (kalau dari arah jl. Panglima Polim - di sebelah kanan) ada neon sign bertuliskan MAGNA.

Ini adalah satu warung amigos - agak minggir got sedikit, di antara sekian banyaknya tenda penjual nasi goreng di sepanjang jalan Panglima Polim hingga Jl. RS Fatmawati ujung alias Pondok Labu - UPN. Karena lokasinya amigos ..... jangan heran bila disela nikmatnya makanan yang tersaji, terkadang mampir juga parfum natural dari sisa-sisa pembuangan manusia yang bisa mendadak mematikan nafsu makan. Apalagi, kalau lihat taplak meja bermotif kotak-kotak merah yang, walaupun mungkin sering dicuci, tetapi penuh bercak hitam.

Seperti penjual nasi goreng di kaki lima lainnya, mereka menawarkan nasi goreng yang isinya cukup kreatif. Di lembar menunya tertulis nasi goreng ayam, baso, telur, kornet lalu disajikan dengan irisan kol dan mentimun. Lalu ada Indomie rebus dan Indomie goreng dengan campuran yang sama. Roti bakar coklat, keju, selai dan kacang/pindakas dan tidak ketinggalan roti bakar.

Minumannya, standar ... teh dan kopi tubruk, lalu minuman ringan botol dan tidak ketinggala air jeruk panas atau es jeruk peras yang segar. Masih ada juga juice. Biasanya juice buah semusim. Yang standar dan pasti ada juice alpukat.

Harganya, tentu standar kakilima. Juice dan es jeruk hanya berharga 4ribu satu gelas. Nasi goreng berharga antara 8ribu hingga 10.500 untuk isi komplit. Roti bakarnya sekitar 8 ribu dan cukup dimakan berdua.

Bandingkan dengan harga nasi goreng di restoran. Jangankan diresto/cafe. Nasi goreng ayam di resto Akoen saja sudah berharga 25 ribu. Padahal, porsinya sama banyak. Memang, kalau kenyamanan yang dicari, warung amigos tentu tidak masuk kategori ini.
***

Sejak masa pacaran dulu, kami memang penggemar makan di warung kakilima. Dulu biasanya makan nasi uduk Cikini atau makan sate ayam/kambing di warung dekat rumah. Asyik ... 1.500 sudah dapat 15 tusuk, dua piring nasi dan 2 botol/gelas minuman. Tapi itu memang tahun 70an. Kadang, suka makan di Blok M, di jalan depan SMPN 56 yang sudah ditutup itu. Tapi makan di Blok M agak kurang nyaman karena banyak pengamen.

Setelah punya anak dan kembali ke Indonesia, kami tidak lagi makan di warung. Kebetulan sudah ada KFC dan TFC. Apalagi, anak kami yang masih balita terbiasa tinggal di apartemen terbiasa dengan lantai yang bersih dan kering sehingga selalu menolak bila diajak ke tempat-tempat yang dianggapnya kotor.

Belakangan ini sesekali kami kembali makan di kaki lima dan selalu di Joker, karena terpikir.... ah, andai semua orang makan untuk mencari kenyamanan dan gaya hidup, alangkah kasihan mereka yang bersusah payah mengais rejeki di tengah belantara beton dan kekejaman Jakarta.

Sesekali, kita perlu turun dari standar kenyamanan orang kota sekaligus untuk menghargai keuletan mereka. Kerja keras yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan perilaku para preman kota.

----
Update 28.11.08
Taplaknya udah ganti pake taplak plastik. Jadi lebih nyaman kelihatannya di mata dan lebih mudah bersihinnya

6 komentar:

  1. Betul bgt mb. Daripd menghidupi pengusaha besar macam texas chicken, mc donald, dll yg menggaji karyawannya sgt rendah dan sering tanpa jaminan kesehatan mending berbagi rejeki dgn masyarakat kecil.

    BalasHapus
  2. Saya jg suka tdk tega liat PKL2 disuruh pindah dgn kasar. Bukan apa2 mrk usaha dgn cara jujur. Mustinya preman, copet, koruptor, yg ditangkapi dgn tdk hormat.

    BalasHapus
  3. Iya tuh, franchise dari LN itu keberatan bayar royalty aja, ngabis2in devisa. Padahal rasa makanannya nggak istimewa, cuma keberatan gaya hidup aja

    BalasHapus
  4. Yang mau nangkap, ketakutan duluan atau ada kongkalikong? Nggak tahu deh

    BalasHapus
  5. Org Indo emang suka makan gengsi hehe.. Pdhl enakan makan soto sokaraja. Udah pernah blm mb?

    BalasHapus
  6. Belum, walaupun saya penyuka soto, tapi karena berusaha menghindari makan daging2an, jadi saya lebih memilih makan gado-gado atau asinan

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...