Senin, 01 Desember 2008

Maryamah Karpov


Rating:★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Andrea Hirata
Maryamah Karpov, bisa jadi merupakan buku yang paling ditunggu penerbitannya di Indonesia selama tahun 2008.

Sihir buku Laskar Pelangi telah membius para pecinta buku Indonesia. Tidak heran, filmnya, yang merupakan kolaborasi antara Riri Reza dan Mira Lesmana serta menampilkan anak-anak asli Belitong sebagai pemain, mampu meraup jumlah penonton lebih dari 4 juta orang. Mengalahkan film Ayat-ayat Cinta yang sangat digandrungi remaja.

Maryamah Karpov merupakan buku pamungkas dari tertalogi karangan Andrea Hirata yang terdiri dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan tentu Maryamah Karpov yang diterbitkan dengan tag line Mimpi-mimpi Lintang.

Masih bercerita tentang tentang kehidupan Ikal, alur cerita dalam Maryamah Karpov tersusun dari mozaik - mozaik perjalanan hidup Ikal, setelah menyelesaikan studynya di Eropa, lalu kembali ke kampungnya di Belitong sebelum bekerja dan meniti karier.

Mozaik pertama, mungkin dipersembahkan kepada bapaknya. Orang yang sangat dicintainya. Mozaik ini merupakan satu penggalan yang sangat mengharukan yang menjadi tonggak Ikal dalam melepaskan diri dari kemiskinan.

Cerita kemudian melompat pada penggalan hidupnya di hari-hari terakhirnya di Eropa, menjelang ujian thesis master telekomunikasi. Keberuntungannya dalam "menaklukkan" hati La Plagia dosen penguji yang "kejam" atau lebih tepat pengaruh dan kebaikan hati dosen pembimbingnya Hopkins Turnbull sehingga La Plagia yang semula siap membantainya lalu berubah dengan demikian mudah menerima thesis yang diajukannya.

Usai menyelesaikan ujian, Ikal mengunjungi beberapa kota di Eropa yang memberikan kesan mendalam baginya dan salah satunya tentu Edensor. Desa kecil di Inggris yang menjadi obsesinya sejak dia menerima buku kecil dari A Ling kekasih masa remajanya yang hilang tak tentu rimbanya.

Perjalanan kembali ke Indonesia tepatnya ke kampung halamannya diwarnai dengan kengerian saat harus menuruni tali-temali setinggi 30 meter, di tengah perairan Laut Cina Selatan karena kapal yang membawanya ke Belitong tidak dapat merapat ke dermaga.

Kembali ke Belitong, setelah memberikan kebanggaan kepada bapaknya melalui seragamnya sebagai doorman di Paris, Ikal kembali ke dalam rutinitas kehidupan Melayu kampung yang menurutnya sarat dengan "pembualan dan taruhan.

Obsesi mencari A Ling ternyata juga tidak pernah lekang dari ingatan, apalagi setelah penduduk kampungnya menemukan mayat-mayat bertato kupu-kupu hitam di lengan. Tato mana, pernah dilihatnya juga di lengan A Ling.

Keinginannya untuk menemukan A Ling dilakukannya dengan usaha yang sangat keras yaitu dengan membuat perahu kayu snediri yang sempat menjadi bahan taruhan orang sekampung. Berkat bantuan Lintang sang jenius yang dijulukinya Isaac Newton, Ikal akhirnya berhasil membuat perhau yang kemudian dinamakan Mimpi-mimpi Lintang.

Apakah Ikal berhasil menemukan A Ling dan bagaimana kelanjutan kisah cintanya? Ada baiknya para penyuka karya Andrea Hirata membeli dan membacanya.

****

Menurut saya, buku Maryamah Karpov menjadi antiklimaks. Tidak kita temu lagi episode-episode yang mampu membawa pembaca tertawa, tersenyum atau tanpa sadar menitikkan airmata seperti dalam karya Andrea sebelumnya, kecuali mungkin pada mozaik pertama yang menceritakan tentang kegagalan sang Bapak memperoleh rapel kenaikan pangkat serta saat Mahar yang kesal mendengar rencana Ikal menyumpah serapahinya, lalu dia bersuit memanggil burung elang yang seketika menyerang Ikal hingga dia lari tunggang langgang.

Buku ini juga tidak menggambarkan relevansi judul dengan isinya. Sama sekali tidak ada episode atau mozaik yang menceritakan tentang siapa, apa dan mengapa aja julukan Maryamah Karpov atau mungkin, saya kurang teliti membacanya.

Kalau tidak salah, hampir 2 tahun yang lalu, bersamaan dengan beredarnya Edensor, saya sempat melihat buku Maryamah Karpov dengan cover yang sama namun lebih tipis, di Gramedia PIM I. Sayang saat itu, suami saya melarang membelinya, karena saat itu saya memang belum tertarik membaca Laskar Pelangi. Entah kenapa, 1 bulan kemudian saat saya kembali ke Gramedia untuk membelinya, buku Maryamah Karpov sudah tidak ditemukan lagi.

Konon, Andrea pernah menyampaikan bahwa Maryamah Karpov didedikasikan kepada kaum perempuan dan menceritakan perjuangan perempuan-perempuan perkasa. DAN ....... kisah itu tidak ditemukan dalam Maryamah Karpov (yang menurut saya) versi baru.
.
Tapi dengan kekurangannya Maryamah Karpov cukup menjadi hiburan di akhir pekan. Nggak ada salahnya kita mencintai buku hasil karya anak negeri
(reedit 5 Desember 2008)

22 komentar:

  1. Wah jeng lina dah baca yo..aku belum,tp menilik jdwal launchingnya kemaren,kayaknya buku ini aslinya gak seheboh dugaan orang.apa andrea tidak bisa menulis di bawah tekanan ato sorotan public ya?apakah maryamah karpov diterbitkan terlalu dini?tempo hari andrea pernah berkata buku keempat ini mrpkn refleksi penghormatan dia thd kaum perempuan,saya jd penasaran apakah benar..

    BalasHapus
  2. Nah itu dia....
    Sepertinya Maryamah Karpov versi kedua ini merupakah revisi dari Maryamah Karpov edisi pertama. Saya mengatakan begini karena (mungkin) 2 tahun yang lalu, jauh sebelum ada rencana memfilmkan Laskar Pelangi saya sudah melihat buku MAryamah Karpov beredar di Gramedia. Saat itu saya mau membelinya sekaligus dengan Edensor. TApi suami saya yang tahu persis bahwa saya belum tertarik membaca Laskar Pelangi saat ini MENOLAK. Alasannya ya itu tadi.. belum baca LAskar Pelangi, kok sudah mau beli buku ke 4. Jadi saya batalkan rencana itu. 1 Bulan kemudian saat saya sudah melalap habis ke 3 bukunya Andrea Hirata, buku Maryamah Karpov sudah menghilang dari peredaran... Ditunda penerbitannya hingga sesudah beredarnya film.

    Mungkin Maryamah Karpov pertama itu yang disebut Andrea didedikasikan buat kaum perempuan. Sedangkan Maryamah Karpov seri kedua ini merombah "hampir total" ide awal tersebut. dan saya percaya sekali bahwa Maryamah Karpov edisi ke 2 ini "melenceng" dari ide awal tersebut.

    Entahlah... mungkin ada baiknya ditanyakan ke AH langsung. Mungkin AH lupa dengan ide awal buku Maryamah Karpov ini

    BalasHapus
  3. Lumayan buat bacaan akhir pekan

    BalasHapus
  4. Kemaren aku gak dateng ke launchingnya,rada kecewa jg seh ama penyelenggaranya,buku dah ditunggu sejak lama o banyak orang lha kok milih wkt launchingnya jumat malam,di lokasi y gak familiar u org awam kayak aku,..alhasil ini menurunkan niatku u membeli bukunya.so biar kemarin kuliat maryamah di gramed tetep aku beli dee dulu.

    BalasHapus
  5. Saya pesan buku online, jadi tanggal 29 siang bukunya sudah datang di rumah. dapat diskon lagiiii

    BalasHapus
  6. thx mba Lina ..jadi sedikit tahu isi dari judul diatas,soalnya temen2x juga lagi membicarakan ttg buku ini..bisa pesen nih dgn FLP amrik..

    BalasHapus
  7. aku dah punya bukunya... tapi blum sempet dibaca... nanti siang mungkin. siap2 kuciwa dunk yagggh..

    BalasHapus
  8. Selamat membaca ya... Mudah2an nggak kecewa, karena sebetulnya setiap orang punya persepsi masing-masing

    BalasHapus
  9. Belum tentu ah...
    Setiap orang kan punya cara pandang sendiri dalam menilai isi buku.

    BalasHapus
  10. Kmrn jg dah liat tp blm bli. Malah naksir buku craft cara membuat goodie bag hehe.. Semangat mbaca luntur oleh harga hahaha.. Kirain tdk bakal lbh mahal dr LP. Ternyata salah.

    BalasHapus
  11. Setuju mbak... saya juga ngerasa buku terakhir ini antiklimaks. Agak gimanaaa gitu baca endingnya. Dan overall juga krg greget. Dan lagi2, seperti kelemahan buku2 Andrea sebelumnya, terjadi lagi inkonsistensi cerita. Dari seluruh bukunya Andrea, cuma yg terakhir ini yg sama sekali gak mengucurkan air mata saya. Tapi, lumayan lah menjawab kerinduan saya pada kisah si Ikal.. dan menuntaskan penasaran saya ttg bgmn akhirnya kisah cinta dia dengan A Ling ^__^

    BalasHapus
  12. Saya biasa beli buku online, jadi dapat diskon dan diterima di rumah lagi. Asal pembeliannya di atas 100rb, ongkos kirimnya gratis

    BalasHapus
  13. Terus terang, saya menyesal sekali nggak beli buku Maryamah Karpov yang dulu (+/-1,5th yl) saya lihat di Gramedia. Buku itu lebih tipis, kira2 sama dengan buku sang pemimpi. Mungkin isi buku itu lebih konsisten, karena saya pernah baca (mungkin di koran - lupa), bahwa buku Maryamah Karpov yang sekarang terbit ini memang membongkar ulang konsep awalnya

    BalasHapus
  14. Selamat membaca ya... Mudah2an nggak kecewa, karena sebetulnya setiap orang punya persepsi masing-masing

    BalasHapus
  15. Belum tentu ah...
    Setiap orang kan punya cara pandang sendiri dalam menilai isi buku.

    BalasHapus
  16. Mana niyy.... buku pesananku ga datang2 juga, hiks! malah jd pnasaran...stlh ditunggu skian lama, ternyata critanya kurang "greget" ya? nanti kl aq dah slesai baca, mari kita bedah buku, alias qta bahas buku ini spt ke-3 buku sblmnya, dimana kita smua dari terpingkal2 sampai nangis sama2, heboh, seru!

    Setelah ini, jd menanti2, apakah akan ada lg penulis baru yg bisa begitu menggugah (& heboh jg, tentunya!) spt tetralogi-nya Laskar Pelangi,,,,,SEMOGA!

    BalasHapus
  17. Bukan pesan via saya, kan? Saya sudah pesan sebelum tgl 28 nov, jadi sehari sesudahnya, tgl 29 nov, buku sudah diterima di rumah

    BalasHapus
  18. bukan bu, via ipet koq, dan baru pagi ini aku terima bukunya. duuu ga sabar mau cepet2 baca!

    BalasHapus
  19. dari semua masih lebih asik sang pemimpi.. tadinya sempet mikir si maryama karpov itu cinta terakhir ikal yang ketemu dimana gitu.. ternyata anak yang punya warung yang suka ngajarin catur gaya karpov.. ketipu kan mbak hahaha..

    BalasHapus
  20. Saya malah mikirnya Maryamah itu mak-cik nya yang anaknya Nurmi pinter main biola itu

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...