Jumat, 08 Oktober 2010

Pidato yang membungkam Para pemimpin dunia pa Earth Summit

Kisah ini menceritakan pengalaman nyata mengenai seorang anak yang bernama Severn Suzuki. Seorang anak yang pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan. Mereka diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yang berusia 12 tahun memberikan sebuah pidato kuat yang memberikan pengaruh besar (dan membungkam) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yang disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yang berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah kepada anak berusia 12 tahun. Inilah isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Environmental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yangg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.

Kami menggalang dana untuk bisa datang ke sini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.


Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet.

Kami tidak boleh tida
k di dengar.

S
aya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara.Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya.

Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!And
a tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.

Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembal
ikan binatang-binatang yang telah punah.Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir.

Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi–tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi–dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air d
an tanah di planet yang sama. Perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara–negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yan
g nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan. Kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak- anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: “Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang “.

Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India


Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakuk
an tersebut?


Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini. Kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali.

Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, “Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.” Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?

Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu” . Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

***********

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya: ” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isinya di sekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun “
***********

Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama–sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia. *(Copyright from: Moe Joe Free)*

“Ada baiknya mulai mendengarkan pemikiran dan perkataan anak2 kita, karena di balik cerita mereka mungkin ada sesuatu yang kita, sebagai orang tua, melupakan yang diperlukan bagi masa depan mereka.”
Roy S. Dradjad
Jakarta – Indonesia
Mobile: +62-21-7055 4403
Email. rdradjad@yahoo. com
Think GREEN, please consider the environment before printing this email
***********
Severn Cullis-Suzuki
From Wikipedia, the free encyclopedia
Severn Cullis-Suzuki (born 30 November 1979 in Vancouver Canada)  is an environmental activist, speaker, television host and author. She has spoken around the world about environmental issues, urging listeners to define their values, act with the future in mind, and take individual responsibility.

Biography
Cullis-Suzuki was born and raised in Vancouver Canada. Her mother is writer, Tara Elizabeth Cullis . Her father, geneticist and environmental activist, David Suzuki, is a second-generation Japanese Canadians.

While attending Lord Tennyson Elementary School in French Immersion, at the age of nine, she founded the Environmental Children's Organization (ECO), a group of children dedicated to learning and teaching other youngsters about environmental issues.In 1992, at the age of 12, Cullis-Suzuki raised money with members of ECO, to attend the Earth Summit (1992) in Rio de Janeiro.

Along with group members Michelle Quigg, Vanessa Suttie, and Morgan Geisler, Cullis-Suzuki presented environmental issues from a youth perspective at the summit, where she was applauded for a speech to the delegates.The video has since become a hit, popularly known as "The Girl Who Silenced the World for 5 Minutes".

In 1993, she was honoured in the Global 500 Roll of Honour. In 1993, Doubleday  published her book "Tell the World - ISBN 0-385-25422-9, a 32-page book of environmental steps for families.Cullis-Suzuki graduated from Yale University in 2002 with a Bachelor of science Bsc

After Yale, Cullis-Suzuki spent two years travelling. Cullis-Suzuki co-hosted Suzuki's Nature Quest, a children's television series that aired on the Discovery Channel in 2002.In early 2002, she helped launch an Internet-based called The Skyfish Project. As a member of Kofi Annan's Special Advisory Panel, she and members of the Skyfish Project brought their first project, a pledge called the "Recognition of Responsibility", to the World Summit on Sustainable Development Johannesburg in August 2002.

The Skyfish Project disbanded in 2004 as Cullis-Suzuki turned her focus back to school and enrolled in a graduate course in the University_of_Victoria to study Ethnobotany under Nancy Turner.In 2010, French DJ Laurent Wolf  sampled Cullis-Suzuki's 1992 Earth Summit speech for the track "2012: Not the End of the World".
in ecology and evolutionary ecology.

10 komentar:

  1. udah sering baca di milis mbak juga koran.. keren ya..

    BalasHapus
  2. andai anak2 Indonesia seperti dia....

    BalasHapus
  3. Ya.... terutama karena dia begitu peduli dengan lingkungan hidup

    BalasHapus
  4. Iya Tin ...
    Jujur aku terharu bacanya.
    Ingat bencana yang terjadi di Indonesia, terakhir banjir dan longsor di Wasior - Papua.
    18 tahun yang lalu sudah diingatkan oleh Severn C Suzuki di Earth Summit. Aku yakin ada delegasi Indonesia juga yg hadir... Tapi apa yang mereka perbuat sesudah standing applause buat SCS? Cuma berhenti di situ dan penggundulan hutan tetap terjadi dan makin parah. Jutaan ha/thn hutan di Papua hilang. Pantas kalau kemudian bencana datang. Kasihan rakyat yang nggak tahu apa2.

    BalasHapus
  5. pemerintah kita pasti ada disana mbak.. yang penting buatku sih, ku sendiri sudah usaha, minimal di rumah deh.. bangga kalu ada yang ngikutin.. jadi kagum sama severn, dia malah ke dunia..

    BalasHapus
  6. Wow.....!!!, sampai bingung mau komentar apa

    BalasHapus
  7. betul pak...
    untuk anak seumurnya (saat itu), jarang ada anak yang sudah berpikir jauh ke depan, apalagi menyangkut lingkungan hidup .dia memang luar biasa...

    BalasHapus
  8. like this xo much....
    pasti gak cuma krn didikan ayah ibunya, tp jg contoh lgs di kehidupan mrk sehari2 dr kedua org tuanya tsb.
    memang, sering bgt cemas sm keadaan bumi kita yg sdh tua ini, yg sdh lelah terbebani keserakahan & ketidakpedulian para penghuninya...kasian anak cucu kita nanti......for our own sake, yuk mulai dr diri kita sendiri, dr hal yg plg sederhana & mulai saat ini jg.., insya Alloh, we're gonna make this world a better place to live for the next generation, aminn....
    keren bu, sharing yg ok bgt kyk gini....! *salut*

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...