Selasa, 16 Oktober 2012

SOK Sibuk

Baru tersadar, sudah 15 hari di bulan Oktober terlewati dan ternyata saya sama sekali tidak menghasilkan tulisan apapun. Hari-hari berlalu tanpa kesan. Semua berjalan begitu saja, padahal ada beragam peristiwa terjadi dan karenanya tentu banyak kejadian dan pengalaman atau hanya sekedar cerita kosong yang bisa dibagikan kepada orang lain.

Mulai hari ke 2 di bulan Oktober 2012 yang lalu saat saya memutuskan untuk berangkat ke Malang. Dalam perjalanan menuju bandara Cengkareng, ada kejutan yang kurang menyenangkan. Salah satu ipar perempuan saya kena stroke dan sedang dalam perawatan di RS Persahabatan. Apa boleh buat, cuma bisa membalas kabar tersbut melalui blackberry messenger saja.

Di Malang, saya kembali menginap di guest house. Tidak di hotel milik kantor sebagaimana biasanya. Guest house tersebut tentu lebih murah tarifnya daripada hotel milik kantor walaupun sudah dengan tarif khusus perusahaan. Tentu bukan karena hal tersebut, maka saya memutuskan tidak menginap di Batu. Alasannya adalah supaya tim yang bekerja untuk proyek hotel ini merasakan bagaimana pelayanan dan apa saja fasilitas para calon kompetitornya. Selain itu, karena letak guest house tidak terlalu jauh dari proyek.

Kunjungan saya ke Malang kali ini hanya 3 hari 2 malam karena pada hari Jum'at 5 Oktober, saya sudah janji ketemu arsitek dari calon proyek hotel yang lainnya lagi. apalagi Sabtu 6 Oktober sudah dijadwalkan untuk berangkat ke Cirebon mendampingi boss... Hadooohhhh.... sok sibuk dan sok penting banget ya...?

Apa acara yang paling menyenangkan di Malang? Pastinya culinary nya. Bila dalam kunjungan tahun lalu saya banyak menghabiskan waktu makan malam di Warung Bambu, maka dalam kunjungan kali ini tempat nongkringnya pindah ke Warung Wareg Gurame Ndoweh ... Nggak tahu apa maknanya, yang pasti sambalnya super puedessss..... Favorit saya disini, sederhana aja kok ... cuma tahu penyet dan sambal apel.

Yang juga baru pertama kali saya lakukan adalah membawa 8 porsi nasi goreng Jawa ke Jakarta. Gila ya.... Sama sekali nggak kebayang bawa nasi goreng ke Jakarta. 

Ini peristiwa yang sama sekali tidak direncanakan. Awalnya karena setiap saya nulis status di FB bahwa saya sedang di Club House, pak AD arsitek senior yang sering kami hubungi, selalu "membujuk" saya untuk mencicipi nasi goreng Jawa di Club house di Green Hill Residence - Karang Ploso yang katanya sangat yummy....

Makanya saya tanya, apakah beliau mau dibawakan ... Nah bermula dari omong2 iseng di FB itulah akhirnya saya kembali ke Jakarta dengan membawa 8 porsi nasi goreng Jawa. 1 porsi digasak Bima untuk makan siang di airport, karena check in nya tepat saat makan siang.

5 porsi saya antarkan untuk pak AD dan rekan-rekannya, dan 2 porsi lainnya yang dilabeli "tidak pedas" saya bawa pulang untuk makan malam.... Ternyata selera pak AD cukup baik dan rekomendasinya atas nasi goreng itu cukup tepat... cuma pudesnya itu lho ..... Walau sudah dilabeli tidak pedes, bibir saya tetap ndoweh ... kepedesan... hihi ....

Hari Sabtu pagi saya sudah berangkat ke Gambir. Kali ini untuk berangkat ke Cirebon dengan kereta jam 09.00 bersama arsitek junior yang jadi favorit cewe - cewe di kantor dan kembali dan tiba di Gambir - Jakarta jam 21.15.

Itulah kegiatan minggu pertama bulan Oktober.... Nggak ada yang aneh kok ....  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...