Selasa, 31 Maret 2015

PISANG BATU ... biar sepet tapi berkhasiat

pisang batu
Sabtu siang, seperti biasa sejak 1 tahun lalu, saya harus meluangkan waktu ke belahan selatan Jakarta, hampir mendekati batas wilayah kota Jakarta Selatan. Kali ini, adik saya bercerita tentang anak lelaki sulungnya yang sedang terbaring di rumah kesakitan. Segala posisi tubuh menjadi salah. tidur salah .... berdiri salah ... apalagi kalau harus duduk.... Minta ampun katanya ....

Tau enggak, apa sakitnya ...?
Norak banget deh ... tapi ini penyakit memang banyak menjangkiti masyarakat. Nama penyakitnya wasir atau juga sering disebut ambeien. Penyebab sesungguhnya dari wasir atau ambeien ini tidak diketahui dengan jelas. Ada yang bilang karena kebiasaan buang air besar yang tidak teratur (konstipasi atau diare). Ini bisa dan sangat mungkin terjadi. Sebab lainnya adalah kurang olah raga dan makanan yang dikonsumsi kurang atau sedikit mengandung serat. Biasanya terjadi pada orang yang kurang sukan makan sayur atau buah-buahan. Faktor pencetus lainnya adalah karena kembung berkepanjangan, atau kehamilan. Faktor lain yang diduga meningkatkan risikonya termasuk obesitas atau kebiasaan bekerja atau duduk dalam jangka waktu lama.


Suami saya yang mendengar cerita adik, langsung tertawa dan "nyamber" ....
"Waduh ..... itu penyakit kronisku tuh ....! Gampang kok nyembuhinnya...!"
Adik saya menyimak dengan wajah setengah percaya...
"Bener ......aku bertahun-tahun menderita penyakit itu, sejak jaman kuliah dulu...", lanjutnya 

Jaman kuliah ... itu berarti sudah berlalu 40 tahun dan tetap digunakan hingga saat ini bila ada tanda-tanda bahwa penyakit kronisnya itu akan kambuh.
Adas Pulosari

Resep andalan untuk menyembuhkan ambeien akut itu sudah disampaikan untuk dicobakan, namun dari raut wajahnya terlihat masih ada keraguan untuk mencoba resep tersebut, walaupun bahan-bahannya relatif sangat mudah dicari, pembuatan dan penggunaannyapun sangat mudah. Tinggal masalah kemauan dan kepercayaan akan resep tradisional saja.

Sambil kembali ke rumah, saya usahakan menelpon ibu si anak, menjelaskan kembali apa yang harus dilakukannya dengan pisang batu, cara membuat dan meminumnya sambil meyakinkannya bahwa obat tradisional ini sangat ampuh dalam penyembuhan ambeien. Bahkan lebih ampuh dari obat-obatan modern sekalipun. Si ibu berjanji akan membelinya segera di pasar tradisional keesokan harinya. Sepagi mungkin karena saat itu sudah menjelang maghrib.

Keesokan hari, saya kembali menelpon... memastikan bahwa apa yang dianjurkan sudah dilaksanakan, sambil memonitor apakah memang manjur sebagaimana yang selalu didengungkan oleh suami. Saat itu sudah menjelang tengah hari... jadi tentu si anak sudah meminumnya 1 kali.
"Alhamdulillah... sudah lebih baik. Si anak merasa ada denyutan pada bagian yang menonjol di duburnya dan terasa mulai mengecil"
"Ok.... semoga lebih baik, jangan lupa minum sekali lagi sore nanti. Batalkan janji konsultasi dengan dokter, besok (senin). Percaya deh ... dia nggak perlu ke dokter lagi....!!!"
"Ya ....., mudah-mudahan yang mendaftar belum bayar biaya pendaftarannya", jawabnya
"Lanjutkan konsumsi ramuan itu hingga minimal 2x sehari selama 3 hari"

Malamnya, saya menelpon kembali ke tempat adik ... menanyakan perkembangannya.
"Sudah jauh berkurang, walau masih terasa sakit. Tapi sekarang sudah bisa bangun dan ketawa-ketiwi..."
ini yang sudah matang
(memang kalau sedang kena serangan ambeien sedemikian parah, hingga tidak bisa bergerak dan bahkan tertawapun tak sanggup...?)

Senin siang, atau minimum setelah 3x minum ramuan pisang batu ... ternyata si anak sudah dengan sigap mengendarai mobil ke Bandung... menemani bapaknya yang harus kontrol penyakitnya setiap 2 bulan sekali ke dokter langganannya di Bandung...

Begitulah .... banyak kekayaan alam, terutama ramuan tradisional dalam penyembuhan penyakit yang tersia-sia karena gencarnya iklan obat-obatan modern di berbagai media.

Ingin tahu resepnya? Sederhana kok ....
Beli 1 sisir pisang batu mengkal (jangan yang matang), ini cukup untuk 4x minum
sejumput kecil (1/4 sendok teh peres/rata) Adas pulosari
gula merah atau madu untuk pemanis... sedikit saja (1 sendok teh)
cara pembuatannya:
- Cuci 1/2 sisir pisang batu (tidak perlu dikupas), lalu diparut
- haluskan adas pulosari
- campur adas pulosari halus dengan parutan pisang batu
- peras dengan kain kasa bersih. tambahkan air matang untuk mendapat 1 gelas +/- 200ml
- Bagi 2 air perasan tersebut, 1 bagian ditambahkan dengan gula merah/madu secukupnya lalu minum habis ....
- Sisanya masukkan ke kulkas untuk konsumsi sore harinya.
- Lakukan/minum ramuan ini hingga 3 hari (2x sehari)

Resep ini sangat bermanfaat dan sudah terbukti. Minimal, suami saya sembuh total dari ambeien parah yang dulu selalu menyerangkan setiap ujian semester... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...