Jumat, 12 Juni 2015

MARHABAN ya RAMADHAN .....

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Tepatnya hari Kamis 18 Juni 2015. Jadi, tidak sampai satu minggu. Gaungnya sudah mulai terasa dimana-mana terutama di social media.

Yang pertama tentu tulisan berkenaan dengan ucapan selamat menunaikan ibadah shaum Ramadhan disertai permintaan maaf, lalu status-status lainnya baik ditulis langsung ataupun link dari ucapan tokoh atau orang yang dianggap tokoh oleh si pembuat link tersebut. Tentu kemudian muncul tanggapan pro dan kontra dari perbincangan tersebut..

Yang paling menghebohkan dari ucapan tokoh konon adalah ucapan Lukman Saifuddin yang menteri Agama RI melalui twitter's account bahwa rumah makan/warung/restoran tidak berkewajiban menutup kegiatannya karena umat muslim juga harus menghormati yang tidak berpuasa. Ucapan ini mengundang "reaksi keras" dari banyak kalangan, walau sebenarnya .... tidak ada yang salah dengan tulisan tersebut. 

Selama melaksanakan ibadah shaum, di Indonesia, dimana secara resmi diakui ada penganut, sekurangnya dari 5 agama; kita juga tahu, umat agama lain pasti tidak melaksanakan ibadah shaum. Di kalangan muslim sendiri, pasti ada juga yang tidak melaksanakannya baik karena uzur, sedang dalam perjalanan (musafir), sakit, menstruasi dan banyak alasan lainnya yang dibenarkan. Karena Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu, tidak mau ibadah kepadaNya menyulitkan umatnya. Kepada mereka yang berhalangan, diberikan kemudahan untuk tidak melaksanakan ibadah shaum. Jadi ..... seharusnya, ungkapan sang menteri tidak perlu dijadikan kontroversi. 

Kehebohan lain adalah ..... acara "ketemuan sambil makan siang atau makan malam .... menjelang shaum Ramadhan. Duh rame deh ajakan ketemuan, dari sana-sini, sesama teman kantor, teman sekolah ataupun kenalan lainnya .... Ah .... kok seperti berpikir bahwa selama Ramadhan kita nggak akan ketemu makanan .... Ramadhan kan cuma menggeser waktu makan. Mungkin karena acara makan siangnya jadi terhalang ...? Hanya satu bulan tidak dapat makan siang secara "bebas" dibanding dengan 11 bulan lainnya. Boleh dong libur gak makan siang sama-sama .... Toh kalau sesama perempuan, pasti ada jeda shaum saat menstruasi, kecuali yang sudah menopause atau early menopause tentu shaumnya gak ada jeda. Siapa tahu sang tamu bulanan datang pada waktu yang sama ... Atau juga karena sedang menyusui atau sakit ..... hehe ... jadi bisa janjian makan siang bareng, kan....

Kehebohan juga di antaranya adalah mengatur acara buka puasa bersama .... Heboh mengatur menu, siapa yang mau jadi donatur. Kalau dilaksanakan di kantor, harus intip jadwal acara boss, supaya semua bisa hadir. Kalau acara buka puasa bersama alias Buk-ber keluarga, nah di tambah lagi mencari siapa yang bersedia "ketempatan". Belum lagi di organisasi - organisasi profesi dan banyak lagi persiapan-persiapan lainnya .....hihihi .... shaumnya belum mulai, sudah mengatur jadwal acara buka puasa bersama.

Nah ..... yang ini, buat sebagian orang, bisa membuat kening berkerut ... Masuknya proposal atau surat permohonan bantuan Infaq, Shodaqoh, Zakat (maal maupun fitrah) dari beragam instansi, masjid, rt/rw. Bisa datang dari tempat kita tinggal atau tempat-tempat yang kita kenal, namun bisa datang dari tempat atau organisasi yang tidak jelas apakah riel atau fiktif.... Namun satu hal yang perlu dicermati .... apakah kegiatan infaq shodaqoh dan zakat maal hanya perlu dilakukan saat Ramadhan saja ...? Rasanya ... tanpa mengurangi pahala yang akan diterima (ini kalau motivasi pelaksanaannya karena terdorong ingin mendapat pahala berlimpah), kegiatan menunaikan zakat maal, infaq dan shodaqoh bisa dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Tidak dibatasi waktu. Soal pahala .... Ah itu kan hak prerogatif Allah semata, bukan kata ustadz/ulama yang selalu diulang-ulang saat tausiah Ramadhan. Hitungan Allah tidak terjangkau manusia.... Jadi jangan takut kehilangan pahala kalau zakat infaq dan shodaqoh ditunaikan setiap waktu dan setiap saat sekalipun di luar bulan Ramadhan (wallahu' alam)

Akhirnya ..... yang tidak boleh dan wajib diingat adalah memberikan THR buat orang-orang rumah yang bekerja membantu kita ... membuat kita menjadi aman dan nyaman meninggalkan rumah... Kalau yang mau pulang kampung, persiapannya pasti lebih banyak lagi.... Saya seringkali mencandai asisten rumah tangga yang menghabiskan uang senilai hampir 4x lipat dari gajinya hanya untuk 1 minggu di kampungnya. Dia "diwajibkan" memenuhi segala kebutuhan rumah (sajian lebaran dan makan sehari-hari sekeluarga besar yang pulang kampung) selama dia berada di Kampung ... membawa oleh-oleh buat keponakan dan menyantuni mamang dan bibinya.

Beruntung atau mungkin juga sayangnya ... saya tidak pernah merasakan lebaran di kampung, kecuali saat masih kecil dan remaja tinggal di kota-kota kecil dimana orang tua saya berdinas....


Akhirnya .... Ibadah Shaum kan diwajibkan agar manusia bertaqwa kepadaNya dan orang yang ingin bertaqwa tentunya tidak ingin gembar gembor dan pasti ketaqwaannya tidak perlu dihormati oleh orang lain. Cukup dia dan sang Khalik yang tahu sampai dimana kadar ketaqwaannya.

Selamat Menunaikan ibadah Shaum Ramadhan ...
Maaf kalau tulisan di atas kurang berkenan
(karena masih belajar jadi umat Islam yang baik)
Maaf lahir batin ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...