Senin, 10 Desember 2018

Nasehat Pernikahan

Disalin dari nasihat penikahan, usai akad nikah Arindita Raldiutami Koestoer dengan Mohammad Arie Wibowo pada tanggal 9 Desember 2019.
disampaikan oleh Raldi Artono Koestoer
***
Pernikahan adalah suatu perjanjian besar. Suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki, di mana dia mengambil seorang wanita dari kedua orangtuanya untuk hidup bersamanya sekaligus mengambil alih tanggungjawab orangtuanya untuk kemudian membawanya berlayar dalam sebuah bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin olehnya.

Istri adalah suatu amanah bagi suami, dan sebaik-baik suami adalah yang paling sayang terhadap istrinya. 

Karena suami pemimpin bagi wanita, maka  hendaknya suami memenuhi 3 fungsi yaitu:
  1. Mengarahkan istrinya
  2. Mengayomi istrinya
  3. Melindungi istrinya.
Suatu pernikahan, merupakan salah satu ibadah yang akan banyak mendapat godaan syaitan agar rumah tangganya karam. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi seorang suami untuk memahami tabiat istri sebagai wanita. 

Wanita tidak diciptakan dari baja yang bisa meleleh, tidak pula dari batu yang bisa hancur berkeping-keping jadi kerikil, tetapi wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, yang jika diubah paksa akan patah, namun jika tidak diubah akan tetap bengkok. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- pun tidak menyuruh lelaki untuk mengubahnya, namun Beliau berwasiat: "Jagalah wanita-wanita itu..! Pelan-pelan dan berlemah lembutlah pada mereka!”

Sehingga setelah memahami tabiatnya, kemudian perlakukanlah wanita/istri dengan arif dan dengan sebaik-baiknya, serta ingatlah akan firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا


“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. [QS. An-Nisaa (4): 19].

Pada saat seorang suami mendapati hal yang tidak disukainya dari seorang istri, maka haruslah ia bersabar, dan berpikir baik-baik tentang firman Allah yang menyatakan, bahwa boleh jadi dalam kelakuan istri kita itu terdapat kebaikan-kebaikan lain yang banyak.

Untuk suami, agar dapat lebih sabar maka ingatlah akan tabiat-tabiat Wanita yang di antaranya adalah:
  1. Pencemburu, baik kepada ibu sang suami, saudara/saudari sang suami, apalagi kepada wanita-wanita lain, dll.
  2. Perasa. Perasaannya melebihi akalnya sehingga kadang-kadang mudah tersinggung, menduga-duga jauh melewati akal sehat.
  3. Istri membutuhkan pujian/sanjungan dari suami. Hargai pendapatnya, jangan egois.
  4. Luangkan waktu untuk bisa bersama istri.
  5. Istri kadang seperti layang-layang. Harus di tarik ulur.  Untuk itu suami perlu bersabar dan  jangan tergesa-gesa!
Setelah istri menunaikan kewajibannya, maka penuhilah hak-haknya, karena kalau tidak, dia akan mencarinya di tempat lain. 

Istri itu seperti wadah yang akan kekeringan, jika tidak terus diisi air. Ia akan mencari tempat curahan hati lain, selain suami.

Firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. At-Taghabun (64): 14]

Maka bagi suami, apabila ada masalah dengan istri, harap:
  1. Maafkan dia, jangan memberikan sanksi atas kesalahannya.
  2. Jangan menjelek-jelekkan dengan perkataan yang tidak baik.
  3. Bila masalah sudah reda segera LUPAKAN dan buka lembaran baru.
Seorang wanita menikah untuk mendapatkan kebahagiaan, dan ketenangan, bukan hanya kebutuhan biologis, bukan pula hanya sekedar uang. Hidup ini sangat singkat, jangan sampai di akhir nanti ada tulang rusuk yang patah.

Akhirul kata, dalam kalimat berisi nasehat :

Untuk suami:
"Jadilah manusia terbaik! Dimana manusia yang terbaik adalah suami yang terbaik kepada istri dan keluarganya.."

Untuk istri: 
Ketahuilah bahwasanya seorang lelaki itu dari Ujung rambut sampai ujung kaki adalah milik ibunya…

"Jadilah wanita yang terbaik! Yang bila dipandang menyenangkan dan bila
ditinggalkan menjaga kehormatan dan harta suami. Suami adalah Surga bagi istri dan istri adalah surga bagi suami.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...