Taping acara ulangtahun ke 2 Kick Andy di grand studio Metrotv, baru saja usai. Hadirin mulai antri untuk keluar. Tepat di pintu keluar si Ikal, sosok sentral dalam tetralogi Laskar Pelangi tampak meladeni penggemarnya untuk berfoto bersama. Kulirik dua orang temanku … dalam sorot mata mereka, terbaca keinginan yang sama. Berfoto dengan sang idola.
Bukan main, kedua teman yang histeris itu bukan lagi remaja atau lajang. Mereka berdua adalah ibu dari anak-anak usia sekolah dasar dan toh tidak menghalangi mereka untuk menjadi histeris karena cerita keberuntungan Ipet berfoto dengan Andrea.
“OK, yuk kita turun dan minta foto bersama” kataku, sambil meminggirkan kursi agar kami bisa turun lebih cepat. Ikal meladeni dengan cukup ramah. Tampaknya dia sudah cukup siap menjadi selebriti. Keluar dari studio, kami mencari tempat penukaran souvenir. Oh… rupanya di lobby, tepat di ujung elevator, sudah berdiri gadis-gadis yang siap memberikan satu buah goody bag.
“Ada buku Laskar Pelangi , kan ?
“Ya…. Kok tahu?
“Feeling saya mengatakan begitu. Tadi siang saya diberitahu susunan acaranya. Karena episode Laskar Pelangi banyak penggemarnya, saya berpikir Andrea Hirata pasti diundang hadir dan saya pikir, mestinya Laskar Pelangi menjadi salah satu buku souvenir acara ini. ”
“Eh… iya, bu! Hard cover lagi…!. Sahut Ipet sambil meraba-raba dan melihat dalam gelap di mobil.
“Ah syukurlah…. Jadi nggak rugi kita bersusah payah hadir”
“Bisa titip untuk minta tandatangan Andrea, nggak ya?”
“Nggak tahu. Semoga sudah ada tandatangannya.”
Foto bersama Andrea Hirata dan buku Laskar Pelangi yang sudah ditandatangani oleh Andrea Hirata, menjadi pemicu “kemarahan” teman-teman kantor yang tidak mendapat kesempatan hadir di acara ulang tahun Kick Andy. Kamis pagi, mungkin menjadi hari yang paling “sial” bagi Ipet. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, Ipet dengan “sengaja” memamerkan foto dan bukunya dan dia “menuai” hasilnya. Cubitan dan lemparan buku, penggaris dan alat-alat tulis lainnya harus dia terima. Rupanya, Laskar Pelangi dan Andrea Hirata menjadi idola baru Indonesia .
Saya jadi ingat. Beberapa tahun lalu, saat film Ada Apa dengan Cinta yang menampilkan Dian Sastro dan Nicholas Saputra, telah menjadikan Nicholas Saputra idola remaja. Namun dugaan bahwa histeria terhadap NS hanya terbatas di kalangan remaja, ternyata tidak benar. Dalam milis arsitektur, terungkap bahwa saat reuni departemen arsitektur dimana NS kuliah, banyak ibu-ibu (yang tidak muda lagi) berebut untuk berfoto dengan NS. Karena itu pula, walaupun bagi saya tetap tidak masuk akal, keponakan saya di Bandung sangat tergila-gila pada Gita Gutawa. Setiap saat, setiap waktu GG selalu menjadi topik omongannya.
Lebak bulus, 15 maret 2008 jam 20.10
wah, saya juga amat sangat sirik !
BalasHapusbisa ga ya tak lempar setip dari sini ? hehehe....
Wah seru tuh mbak :-)....
BalasHapusJangan sirik Ly ....Beli aja deh, sekalian nyumbang buat sekolahnya Andrea Hirata
BalasHapusIya, nggak kepikir, ternyata emak2 juga bisa histeris gitu sama idolanya.
BalasHapus