Senin, 19 Mei 2008

Saya Iri pada Surabaya

Saya baru pulang dari Surabaya. Baru sekali ini ke Surabaya lagi karena sejak ada penerbangan langsung ke Malang, saya tidak harus ke Surabaya dulu kalau harus tugas ke Malang.

Saya betul-betul kaget dengan perkembangan Surabaya. Bersih, rapi dan hijau. Jalan-jalan sangat mulus, Sepanjang perjalanan dari airport, keliling kota Surabaya bahkan melewat terminal Bungur Asih dsb, sama sekali tidak terlihat sampah berserakan. Trotoir lebar, bersih dari pedagang K5 dan teduh. Tanaman hias dan pohon peneduh di sana-sini. Pinggir kali menghijau dan bebas gubuk.  Sangat berbeda dengan Jakarta. Jangankan ke pelosok kelurahan, dalam perjalanan dari Blok M ke Lebak bulus saja, saya melihat banyak sekali jalan berlubang, kesemrawutan dll. Jakarta Bersih tetapi lebih terfokus ke Menteng dan sekitarnya.

RSUD Dr Sutomo betul-betul bikin ngiri, walaupun hanya melihat dari luar, tetapi penampilan luarnya rapi bersih dan teratur baik gedung maupun ruang Parkir. Semula, saya pikir gedung tinggi dengan tulisan Graha Amerta di puncaknya adalah gedung perkantoran modern. Ternyata gedung itu adalah salah satu bagian dari RSUD Dr Soetomo. Secara selitas, saya jamin bahkan RS Swasta di Jakarta kalah kerapihan dan keteraturannya.

Jangan bandingkan RSUD Dr. Soetomo dengan RSCM….. Malu, kita dibuatnya, karena akan banyak dalih dan kambing hitam untuk membantah kekurangan2an yang ada, karena kita seringkali enggan mengintrospeksi diri.

Konon, Surabaya bersih karena pemerintah daerahnya mau mendengar dan “tunduk” kepada usulan dan saran dari Prof Johan Silas yang pakar perkotaan. Sementara pemda di Jakarta? Silakan jawab sendiri.

Perjalanan singkat ke Surabaya membuat saya merenung… Apa yang salah dengan Jakarta?
Sungguh saya iri dengan Surabaya


From: Sylviana [mailto:sylviana@cbn.net.id]
Sent: Saturday, May 17, 2008 6:10 AM
To: 'Nanang'; nobry2342003@yahoo.com; 'nina zainal'; 'Lubis, Uni (ANTV)'; 'harlina r koestoer'
Subject: Doakan akan terwujud Jakarta Pusat Bersih ya...

Doakan akan terwujud Jakarta Pusat Bersih ya…..
Jumat , 16/05/2008
JAKARTA PUSAT BERSIH
Pagi ini Jum'at tanggal 16 Mei 2008, telah terjadi suatu kekompakan sebagai Tonggak Sejarah Berdiri di tengah-tengah jantungnya ibukota Jakarta yakni adalah Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat. Kehirupikukan dan suasana padatnya pembangunan Ibukota Jakarta, ternyata masih banyak masyarakat Ibukota yang peduli dengan lingkungan.

Dan peristiwa ini tercermin dalam kekuatan di hati yang bersih dari seluruh potensi masyarakat yang menetapkan pukul 07.00 pagi tanda kebangkitan dan juga suatu bentuk kepedulian terbangun antara Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, TNI dan seluruh potensi masyarakat, yang membuktikan rasa tanggungjawab di lingkungan dengan menciptakan kali yang bersih, asri, sejuk dan nyaman berada di 8 kecamatan (secara serentak) melaksanakan suatu kesepakatan untuk melaksanakan kerja bakti massal di lingkungan yang dilalui kali Ciliwung membersihkan kali dalam rangka 100 Tahun Kebangkitan Nasional.

Program Jakarta Pusat bersih ini dijadikan agenda rutin enam bulan sekali sebagai tanggungjawab moral dan bukti terhadap cinta akan lingkungan yang bersih.
Langkah ini dicetuskan Pangdam Jaya Bapak Suryo Prabowo dengan Walikota Jakarta Pusat Ibu Dr.Hj. Sylviana Murni SH, MSi pada waktu pelaksanaan Pekan Bakti Sosial di Balai rakyat Kemayoran pada tanggal 12 Mei 2008 yang pada kesempatan ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Bapak Djoko Santoso dan Putra Presiden Republik Indonesia Mas Eddy Baskoro Bambang Yudhoyono.


Target Operasional kerja bakti massal "Jakarta Pusat Bersih" adalah
1. Kecamatan Senen di lokasi jalan Kramat Lontar 14 Kel Paseban Kec Senen sepanjang kali Sentiong (dari jalan paseban s/d jalan kramat sawah baru) sepanjang 1550 m dengan kekuatan 1300 personil.
2. Kecamatan Johar Baru di sepanjang kali sentiong (dari jalan kramat sawah baru s/d jalan Suprapto sepanjang 1170 m dengan kekuatan 450 personil.
3. Kecamatan Kemayoran di sepanjang kali sentiong (dari jalan Letjen Suprapto s/d jembatan Marto serdang) sepanjang 2700 m dengan kekuatan 800 personil.
4. Kecamatan Sawah Besar sepanjang kali Anak ciliwung (dari kartini s/d jalan Dr Suratmo, saluran jalan melawan dan saluran jalan jembatan merah sepanjang 600 m dengan jumlah kekuatan 400 personil.
5. Kecamatan Cempaka Putih sepanjang kali rawa kerbau (dari cempaka putih tengah 22B s/d Letjen Suprapto 1500 m dengan kekuatan 450 personil.
6. Kecamatan Gambir sepanjang kali Krukut bawah (dari jalan Suryo pranoto s/d jalan Zainal Arifin sepanjang 1190 m dengan kekuatan 425 personil.
7. Kecamatan Tanah Abang sepanjang kali krukut bawah (dari jalan lontar s/d kali cideng) sepanjang 2500 m dengan kekuatan 650 personil.
8. Kecamatan Menteng kali jalan Surabaya s/d saluran jalan Probolinggo (kali kroncong) sepanjang 1200 m dengan kekuatan 525 personil.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari dari tanggal 16-17 Mei 2008 dimulai pukul 07.00 hingga selesai. Khususnya pada hari Jum'at yang dilaksanakan di jalan kramat lontar dan juga dilaksanakan penyerahan alat-alat (seperti cangkrang, sapu, skop, pacul dan lain sebagainya), penyerahan secara simbolis 8 pot dan pohon untuk 8 Kecamatan sebanyak 1000 pot dan pohon.

Berikut alamat website gugus tugas sampah yang dikoordinasi Bapenas. Selamat bergabung ! http:// gtps.ampl.or.id
Regards,
SM

16 komentar:

  1. kalo gitu kita pindah ja ksana atau jalan2 kesana lagi

    BalasHapus
  2. iya jelas lah mbak.
    wong mbak itu lewat jalan protokol alias jalan propinsi, coba kalau lewat jalan kecamatan lain cerita he..he...

    BalasHapus
  3. wah dah berubah ya? terakir 3-4 tahun lalu kesana masih banyak pedagang kaki5 di pusat2 perdagangan, gak bisa jalan ditrotoar dan dipinggiran kali banyak banget warung2nya...:)

    BalasHapus
  4. Enggak juga kok, karena saya ke Surabaya untuk hadir pernikahan keponakan suami. Dari rumahnya di Wage Taman (Aloha) ke Univ Airlangga, kami mblusuk2, nggak selalu lewat jalan protokol. Saya juga membandingkannya dengan jalan2 Jakarta yang sekelas.... Tetap saja saya melihat, Jakarta kalah dengan Surabaya...

    BalasHapus
  5. Untuk urusan K5, rasanya pemda DKI kalah deh sama Surabaya

    BalasHapus
  6. Kalo pindah sih, mungkin nggak deh. Surabaya lebih panas dari Jakarta lho. KAlo sekedar jalan-jalan sih, bolehlah.... NAnti kita cari waktu lagi

    BalasHapus
  7. emang rumput tetangga selalu lebih hiaju... tapi saya tetap suka surabaya ;)

    BalasHapus
  8. saya pernah baca di Kompas, yang hebat itu Kepala Pertamanan kota Surabayanya. Ibu2 yang gak kenal lelah, ngecek bolak-balik taman kota dan kebersihan kota. Kalo emang hasilnya sebagus yg Tante tulis. Berarti emang hebat dong tuh si ibu.. kerja kerasnya membuahkan hasil. Pemda Jakarta ? Kapan kerjanya sih ? Nagihin duit..paling cepet deh..

    BalasHapus
  9. Nah..., kan?
    Tapi memang, kekagetan itu lebih disebabkan transformasi Surabaya yang tadinya kumuh terus dalam waktu 2 tahun terasa perubahan yang drastis. Sementara di Jakarta, rasanya yang kita temui sehari-hari lebih banyak pertumbuhan kesemrawutannya

    BalasHapus
  10. Bukan sekedar tamannya saja, jalannya juga mulus-mulus kok.

    BalasHapus
  11. oo bu Risma alias tri rismaharini. emang bagus tuch orang. tegas dan disiplin. Taman surabaya banyak ebrubah dan kebersihan meningkat pesat dibawah kendali dia.

    BalasHapus
  12. tapi memang banyak kaki lima yang kena gusur sih .. surabaya sih so far masih kumuh di daerah ampel dan kapas krampung ... raya kenjeran juga masih diduduki madura huehehehe :)

    BalasHapus
  13. jalanan di sby memang mulus mulus dibanding jakarta, tapi karena aspal suka banyak naik turun gak jelas lho .... naik dan turunnya jalan masih belum sip benar kendati sudah berbalur aspal

    BalasHapus
  14. yang lebih sayang, si ibu kepala pertamanan kita, baru dua bulan yg lalu di geser huhuhu ... orang bagus kenapa dipindah ya ... :(

    BalasHapus
  15. Kan Jawa Timur memang miliknya Madura, mas... hehehe, Masa digusur dari tanah airnya...?

    BalasHapus
  16. di Indonesia, yang bagus2 justru harus DIPITES.... Nggak boleh hidup, karena bisa merusak pamor atasannya... Hehehe.... Kan nggak boleh ada dua matahari.
    Nasib deh.... itu sebabnya Indonesia nggak bisa maju, karena yang bagus dikandangin, yang mau nurut sama atasan boleh dipake.

    ATAU, kita ambil positifnya saja (nggak boleh su'udzon kan?) si ibu dianggap sudah berhasil melakukan pembenahan dibidang pertamanan dan sekarang diharapkan mampu membenahi bidang lainnya yang dianggap bobrok.

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...