Kamis, 12 Juni 2008

a Thousand Splendid Suns


Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Khaled Hosseini
taken from http://www.khaledhosseini.com/hosseini-books-splendidsuns.html - while mine is written below.
---
A Thousand Splendid Suns is a breathtaking story set against the volatile events of Afghanistan’s last thirty years—from the Soviet invasion to the reign of the Taliban to the post-Taliban rebuilding—that puts the violence, fear, hope, and faith of this country in intimate, human terms. It is a tale of two generations of characters brought jarringly together by the tragic sweep of war, where personal lives—the struggle to survive, raise a family, find happiness—are inextricable from the history playing out around them.

Propelled by the same storytelling instinct that made The Kite Runner a beloved classic, A Thousand Splendid Suns is at once a remarkable chronicle of three decades of Afghan history and a deeply moving account of family and friendship. It is a striking, heart-wrenching novel of an unforgiving time, an unlikely friendship, and an indestructible love—a stunning accomplishment
---
Buku ini bercerita tentang kehidupan Mariam seorang harami (anak yang terlahir di luar pernikahan resmi) dan Laila.

Mariam terlahir dan kemudian hidup berdua dengan ibunya, terbuang dari kehidupan mewah ayahnya Jalil. Pertemuan yang hanya 1 kali seminggu dengan ayahnya tidak memuaskan hati sehingga dia nekad untuk pergi ke rumah ayahnya. Di bawah ancaman si ibu untuk bunuh diri, Mariam tetap berkeras pergi ke kota untuk menagih janji Jalil mengajaknya nonton film. Sayangnya setiba di rumah Jalil, dia tidak diijinkan masuk dan bertemu Jalil.

Dengan penuh kekecewaan, Mariam kembali ke desa dan mendapati ibunya telah mati menggantung diri. Walau akhirnya Mariam diterima untuk tinggal di rumah Jalil, ternyata hal tersebut tidak membahagiakannya. Mariam dipaksa menikah dengan seorang duda dari Kabul. Pernikahan ini merupakan satu bentuk pengusiran halus dari para istri Jalil.

Kehidupan rumah tangga Mariam yang semula berjalan baik berbalik menjadi horor sejak dia mengalami keguguran. Dalam pada itu, perubahan politik di Afghanistan membuat keadaan Afghanistan menjadi kacau di sana sini.

Laila, adalah anak salah seorang tetangga Mariam di Kabul. Gadis kecil yang tumbuh dalam keluarga sekuler dan berpendidikan. Dalam kekacauan Kabul, kedua orangtuanya akhirnya mati terkena bom dan dia terpaksa menerima uluran tangan suami Mariam untuk menikahinya. Demi sebuah janin yang sedang bersemi dalam rahimnya.

Seperti pada umumnya cerita dengan latar belakang Timur Tengah dan sekitarnya, cerita ini sarat dengan KDRT. Teror, kekerasan fisik dan kejiwaan serta pelecehan terhadap eksistensi perempuan mewarnai isi buku. Ajaran agama Islam yang meninggikan harkat perempuan dan sangat melindungi perempuan ditafsirkan dalam kacamata kepentingan lelaki.

4 komentar:

  1. Tadi malam baru selesai baca ni buku. Feel-nya gak seperti saat baca The Kite Runner, sedih si iya, tapi gak sampe nangis kayak saat baca The Kite Runner. Mungkin karena dunia yang diceritakan tidak pernah dialami, kalo di The Kite Runner, sebagian kita udah pernah mgalami yang namanya masa kecil dan persahabatan.

    BalasHapus
  2. Betul. Saya setuju dengan pendapat anda.
    The Kite Runner lebih menyentuh dan lebih humanis. Sementara A Thousand Splendid Suns terasa lebih artificial. Mungkin karena budayanya agak berbeda dengan di Indonesia. KDRT di Indonesia walaupun ada tapi nggak se dahsyat yang dialami oleh perempuan Tim-Teng

    BalasHapus
  3. sama2 nangis baca ini dan kiterunner.. menyentuh banget ya.. tapi emang lebih asik kiterunner..

    mbak bacaan kita kog sama sih? saling pinjem aja yuuukkk.. mahal buku2 sekarang sih..

    BalasHapus
  4. beli di inibuku.com Tin, dapet diskon 15 - 20%. Lumayan dianter ke rumah. Gratis ongkos kirim kalo pembeliannya di atas 100rb

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...