Aku dan suami, tadi siang ke FHUI. Ada undangan sidang promosi doktor ilmu Hukum atas nama Barita Simanjuntak. teman sekantorku yang merangkap staff ahli di DPR dan dosen FH-UKI. Semula kubayangkan, perjalanan ke Depok akan banyak hambatan dan akan susah mencari parkir karena HCD. Kehebohan yang terjadi di milis FTUI membuatku membayangkan bahwa HCD yang dimulai hari ini Sabtu 26 Juni 2008 akan membuat kemacetan luar biasa di bundaran/fly over UI. Tapi, ternyata aku kecele banget....!!! Suasana HCD sama sekali gak terasa. Apalagi, kuliah belum dimulai dan juga belum ada kegiatan mahasiswa baru.
Usai sidang promosi, aku mampir ke Dekanat FTUI. Waduh.... tambah sepi lagi, cuma sempat papasan dengan mas Gotty yang konon terpaksa meninggalkan rumah sejak pagi hari karena ada tetangga yang hajatan pernikahan anaknya. Sama sekali tidak terlihat persiapan acara HCD di lingkungan FTUI. Atau mungkin ini hajatan rektorat. Jadi semua terpusat di lingkungan rektorat. Bukan di fakultas-fakultas.
Suasana yang lengang membuatku merubah acara, dari semula menunggu hingga acara ramah-tamah malam hari, jadi pulang dan meninggalkan suami yang konon katanya mau ngamen dengan gengnya di panggung taman danau, dengan janji akan kembali menjemput usai shalat maghrib. Sambil pulang kukirim sms ke 2 orang rekan alumni. Satu gak jawab, satu lagi malah balik nanya... HCD itu maunya apa seeh...? Waduh, aku jadi bingung...., mungkin ikatan kekeluargaan ala IKM UI memang sudah hilang. Jadi saat rektorat dan Iluni UI berinisiatif untuk mengadakan acara HCD, bukan sambutan positif, malah pertanyaan-pertanyaan pesimistis yang terlontar.
Malam hari, usai shalat dan makan sedikit, aku kembali lagi ke taman danau, menjemput suami. Dari kejauhan terlihat panggung utama terang benderang, tapi kosong. Beberapa stand telah terisi, tetapi konong tanpa pengunjung. Acara rupanya terkonsentrasi di taman tepi danau. Koridor tempat hidangan tersaji, terlihat beberapa alumni muda sedang makan.
Dalam kegelapan terlihat ada rektor dan istri, si kumis Sekjen Iluni Suasana terlihat agak ramai, terutama saat Once naik panggung. Seperti kata Once sendiri, kapan lagi nonton gratis. Tetapi tetap saja masih nggak seheboh seperti yang terbaca dalam email di milis FTUI. Buat universitas yang konon jumlah alumni lebih dari 10.000, tingkat partisipasi HCD hari ini minim banget.
Entah gejala apa ini.... pesimistis dan sinisme. Ah... mungkin ini juga sebabnya kenapa negara ini selalu tertinggal....Tingkat partisipasi kita pada suatu kegiatan umum/sosial sangat rendah, kecuali mungkin kalau ada benefit pribadi.
halla mbak lina, waktu terima email, aku ngbayangin aduh nikmat angetnya ketemu alumni yang lain, ampe loncat pengen pulang kampung, lho...dongeng mbak lina malah mengecewakan....haduh haduh....
BalasHapusyah mbak. kuliah di ui dah kayak di swasta. belom tentu nanti saya mampu nguliahin anak di ui. jaman skrg yg riil2 aja deh, nggak perlu slogan2 lagi.
BalasHapusMaaf, mbak.... Teman lain yang hadir dan bersusah payah mensosialisasikannya juga kecewa dengan kondisi ini. Mungkin mesti janjian dengan teman seangkatan. Maklum aja karena HCD nya tingkat UI, semua irang jadi gamang. Aduh... ketemu temen nggak ya...? Akhirnya malah memutuskan nggak datang
BalasHapusbukan soal slogan, tapi memupuk kebersamaan yang sudah mulai terkikis oleh individualistis.
BalasHapusLha kayak aku gimana mo dateng mbak.... jauuuuuuuuhhhhhhh........ harusnya digodok at least 1-2 tahun dan promosinya juga penting supaya yang jauh2 kayak aku ini bisa ancang2 kalo mau dateng.....
BalasHapusMemang kesannya agak terburu-buru. Saya juga baru tahu sekitar mid June yang lalu, rame di milis FTUI, karena kebetulan mayoritas panityanya memang alumni FTUI (sekjen ILUNI teman seangkatan saya dari FTUI)
BalasHapus