Rabu, 06 Agustus 2008

Horrreeeee, Internet jadi murah...!!!

Saat berkenalan dengan internet pada tahun 1996 dengan provider indo.net, kami menggunakan dial up saja. Begitu terus berlangsung hingga saat provider internet sudah bertambah. Kami masih tetap menggunakan dan mengandalkan dial up via telkomnet instant . Anak sulung kami mungkin "kenyang dimarahi" karena tagihan telpon setiap bulan mendekati 1 juta rupiah karena kebanyakan dipake internet. Sempat vakum selama lima tahun tidak berinternet (kecuali saat di kantor) karena si sulung, pengguna utama internet, kuliah dan tinggal di luar rumah. Sekitar setahun yang lalu anak bungsu mulai kenal internet dan dijinkan menggunakan dial up lagi atau sesekali, suami pergi ke warnet dengan anak gadisnya.

Tapi, lama kelamaan, rutinitas ke warnet terasa memberatkan, karena usai ber internet ria di Cinere Mall, si anak pasti merengek minta beli buku disambung dengan makan siang. Karena itu pula, pada bulan April 2008, kami memutuskan untuk memasang saluran speedy personal yang termurah dengan jatah 1GB per bulan. Bulan pertama, walaupun masih baru ternyata sudah over limit. Gila..... ternyata jatah 1 GB, nggak cukup ubtuk jatah bapak dan anak. Kalau si anak doyan DL Naruto dan sebangsanya, maka si bapak doyan UL untuk mengisi blognya segala video kegiatannya sehari-hari.  Tapi karena masih baru, ya masih dimaklumilah.... Mungkin keduanya exiting, jadi lupa daratan.

Nggak tanggung-tanggung, pada tagihan ke 2 sudah kena over limit hampir 2 GB. Bayangin aja kalau 1kb nya mesti bayar Rp.5,- maka saya membayar over limit hampir satu juta rupiah. Karena itu, masuk bulan ke 3, acces limit dinaikkan menjadi professional dengan jatah 3GB dengan perhitungan penggunaan bulan sebelumnya basic 1 GB ditambah over limit 2 GB.

Tapi ternyata.... penambahan limit, tetap nggak cukup. Entah dimana salahnya.... pada tagihan ke 3 itu, malah makin menggila .... 1,5juta untuk penggunaan selama 1 bulan. Di billing statement tetap tercantum over limit hampir 2 GB. Jadi total pemakaian hampir 5GB. Betul-betul nggak masuk di akal.

Saat Speedy di komplain, dengan enteng mereka bilang.... mungkin modemnya nggak dimatiin... jadi walaupun computernya mati, masih ada "kebocoran" yang menyebabkan argo tetap mencatat penggunaan internet. Waduh ... mengkelap banget deh denger jawabannya. Kami betul-betul merasa ditipu speedy dan nggak tahu bagaimana cara mengkontrol pencatatan mereka. Setelah ditimbang-timbang, akhirnya diambil keputusan CERAI dengan speedy.... Sebal, karena saya tahu ada first media yang murah meriah.

Sebetulnya, sebelum memutuskan pasang speedy, saya sudah mencoba menghubungi first media melalui telpon. Sudah isi formulir online, tapi janji mau ngecek availability sambungan di wilayah kami, cuma tinggal janji. Begitu juga saat sudah cerai dengan speedy, customer care nya first media nggak nongol ataupun call back sesuai janji. hingga berminggu-minggu. Saya betul-betul jengkel dibuatnya, apalagi si anak setiap hari tanya, kapan internet tersambung.

Sampai suatu hari, teman kantor memberi alamat care center nya first media di lokasi yang menjadi jalur perjalanan saya setiap hari. Dia juga menganjurkan untuk mendatangi langsung hingga bertemu dengan service assistant atau technician nya untuk janjian kapan mereka akan datang ke rumah. "Jangan cuma sekedar isi formulir... harus sampai ketemu technician, dapatkan no hp dan janjian waktunya". Agak ngotot, tapi begitulah pesan teman saya dan itu juga yang saya lakukan.

Tidak sampai satu minggu, konon karena jadwal mereka untuk memasang internet/cable tv sangat padat, sambungan internet sudah terpasang. Sekarang..... sudah masuk tagihan ke dua. Asli .... saya cuma bayar 110ribu rupiah per bulan termasuk PPN untuk unlimited acces dengan kecepatan 384kbps. Murah, kan ....?
Hidup First Media..... eh FAST NET

(walaupun saya pernah "nyumpah-nyumpah karena sebel, nggak diladeni per telpon....)

10 komentar:

  1. iya mbak murah banget, kakak saya di Jakarta juga pake firstmedia.
    Sayang di Palangkaraya belum ada

    BalasHapus
  2. iya, seneng banget. Cuma, jadi repot nyuruh anak belajar

    BalasHapus
  3. iya. Modem beli sendiri kalo kita pasang yang aksesnya 384 kbps dan 512 kbps. Tapi kalo pasang yang kecepatannya di atas itu .... (berarti bayarnya di atas 400rb +ppn per bulan, modemnya dipinjemin sama first media. Jadi, tinggal diitung2 sendiri aja dengan biaya modem yang 550 rb itu

    BalasHapus
  4. kkok biaya modem 550 ? bukannya cuman 450 ?

    BalasHapus
  5. Iya emang Fast Net membantu banget ya, Mbak.. Kita bisa kerja dari rumah karena bisa online terus dan harga nya flat... Paling listrik yang jadi nya membengkak karena komputer nyala terus... He heh e

    BalasHapus
  6. Sorry, jujur aja aku lupa berapa modemnya > Pokoknya bayar pertama 630 an termasuk modem, bayar 2mg bulan Juni (krn masangnya mid June) terus bayar dimuka untuk Juli 110rb. Bisa jadi modemnya memang cuma 450rb

    BalasHapus
  7. walah...
    Ketauan maniac internet juga kamu... hehehe

    BalasHapus
  8. apa kabar, mba?
    MP-nya tambah keren euyy hehehe...
    inget-inget ah nama providernya, buat persiapan balik ke tanah air

    BalasHapus
  9. Memang kamu kapan baliknya sih?

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...