Ini hari pertama anak sekolah masuk jam 06.30. Banyak yang komplain karena anak2 terpaksa berangkat jauh lebih pagi dan menimbulkan kemacetan yang luar biasa di jalanan.
Bagaimana suasana perjalan menuju sekolah anak saya? Belum tahu karena anak saya hari ini tidak masuk sekolah. Tadi pagi saat kami sedang sahur, terdengar dia keluar kamar dan muntah. Entah apa sebabnya. Mungkin masuk angin karena keasyikan internet-an sehingga lupa makan. Tapi, jam masuk sekolahnya juga tidak berubah. Tetap jam 07.00. Sekolah swasta tampaknya tyidak terikat dengan jadwal baru.
Saya berangkat sekitar jam 09.00 setelah memastikan si anak dalam kondisi baik dan memperkirakan akan tiba di kantor paling cepat jam 09.45 atau jam 10.00 dengan rute biasa. Lewat Pd Indah dan Jl. Radio Dalam.
Di luar dugaan, seluruh perjalanan yang biasanya terhambat terutama di traffic light POINS/Carrefour Lb Bulus, Jl Metro Pd Indah menjelang bunderan Pd Indah dan di depan PIM, semua lancar bagai air mengalir.... Wuih .... jarang-jarang menikmati lancarnya lalu lintas di Jakarta.
Walhasil, saya tidak di kantor dalam waktu 25 menit saja dari biasanya 45 - 60 menit. Senang tentu dengan kelancaran hari ini... Semoga berlangsung terus. Tapi .... saya tetap TIDAK SETUJU dengan peraturan memajukan jam masuk anak sekolah menjadi jam 06.30. Apakah kalau ternyata nanti kemacetan lalu lintas berpindah pada jam 06.00 - 06.30, jam masuk anak sekolah akan dimajukan lagi?
Ini bukan soal jam masuk anak sekolah. Tetapi soal manajemen transportasi di Jakarta yang amburadul. Sistem transportasi dan manajemennya yang mesti dibetulkan dan jam masuk anak sekolah hanya satu faktor kecil saja. Banyaknya jenis angkutan (Bis, Mini Bus - Metromini & Kopaja) lalu berjenis-jenis angkot, bajaj/kancil, ojek ....). Sementara transportasi massa seperti KRL tidak juga bertambah dan diperluas jaringannya. Padahal sekali angkut KRL/KA akan menampung ratusan orang.
Kalau KRL/KA yang infrastruktur sudah ada tidak mampu dikembangkan lagi bagaimana mungkin kita bisa membangun sistem transportasi seperti Monorail dan subway yang teknologinya dan manajemennya belum dikuasai. Padahal Metro (subway) di Perancis sudah berumur lebih dari 100 tahun.... Artinya dalam sistem transportasi massa, kita tertinggal 100 tahun dibandingkan dengan negara maju... Aduh... kapan ngejarnya ya...?
Bagaimana suasana perjalan menuju sekolah anak saya? Belum tahu karena anak saya hari ini tidak masuk sekolah. Tadi pagi saat kami sedang sahur, terdengar dia keluar kamar dan muntah. Entah apa sebabnya. Mungkin masuk angin karena keasyikan internet-an sehingga lupa makan. Tapi, jam masuk sekolahnya juga tidak berubah. Tetap jam 07.00. Sekolah swasta tampaknya tyidak terikat dengan jadwal baru.
Saya berangkat sekitar jam 09.00 setelah memastikan si anak dalam kondisi baik dan memperkirakan akan tiba di kantor paling cepat jam 09.45 atau jam 10.00 dengan rute biasa. Lewat Pd Indah dan Jl. Radio Dalam.
Di luar dugaan, seluruh perjalanan yang biasanya terhambat terutama di traffic light POINS/Carrefour Lb Bulus, Jl Metro Pd Indah menjelang bunderan Pd Indah dan di depan PIM, semua lancar bagai air mengalir.... Wuih .... jarang-jarang menikmati lancarnya lalu lintas di Jakarta.
Walhasil, saya tidak di kantor dalam waktu 25 menit saja dari biasanya 45 - 60 menit. Senang tentu dengan kelancaran hari ini... Semoga berlangsung terus. Tapi .... saya tetap TIDAK SETUJU dengan peraturan memajukan jam masuk anak sekolah menjadi jam 06.30. Apakah kalau ternyata nanti kemacetan lalu lintas berpindah pada jam 06.00 - 06.30, jam masuk anak sekolah akan dimajukan lagi?
Ini bukan soal jam masuk anak sekolah. Tetapi soal manajemen transportasi di Jakarta yang amburadul. Sistem transportasi dan manajemennya yang mesti dibetulkan dan jam masuk anak sekolah hanya satu faktor kecil saja. Banyaknya jenis angkutan (Bis, Mini Bus - Metromini & Kopaja) lalu berjenis-jenis angkot, bajaj/kancil, ojek ....). Sementara transportasi massa seperti KRL tidak juga bertambah dan diperluas jaringannya. Padahal sekali angkut KRL/KA akan menampung ratusan orang.
Kalau KRL/KA yang infrastruktur sudah ada tidak mampu dikembangkan lagi bagaimana mungkin kita bisa membangun sistem transportasi seperti Monorail dan subway yang teknologinya dan manajemennya belum dikuasai. Padahal Metro (subway) di Perancis sudah berumur lebih dari 100 tahun.... Artinya dalam sistem transportasi massa, kita tertinggal 100 tahun dibandingkan dengan negara maju... Aduh... kapan ngejarnya ya...?
Dulu kita pernah punya trem di Jakarta zaman dijajah Belanda dulu khan? Konon akhirnya "dibeginikan" utk menaikkan konsumsi BBM dan penghasilan bagi pemodal bis/angkot/bajaj.
BalasHapusDulu kita pernah punya trem di Jakarta zaman dijajah Belanda dulu khan? Konon akhirnya "dibeginikan" utk menaikkan konsumsi BBM dan penghasilan bagi pemodal bis/angkot/bajaj.
BalasHapusDulu kita pernah punya trem di Jakarta zaman dijajah Belanda dulu khan? Konon akhirnya "dibeginikan" utk menaikkan konsumsi BBM dan penghasilan bagi pemodal bis/angkot/bajaj.
BalasHapusNeng Desi... kok ngirim komen sampe 3x gini sih...?
BalasHapusapa betul begitu?
BalasHapusSaya pernah baca suatu artikel ttg kebijakan penghapusan trem dan siapa pengusulnya. Sayang lupa apa, siapa dan dimana. Jd gak bisa komen lagi
Duh berasa udah uzur nih
Saya bukan yang setuju dengan aturan ini mbak. Soalnya anak menjadi tertekan lho, harus cepat tidur, lebih awal bangun pagi. Memang ini soal kebiasaan saja, tapi bukan kebiasaan yang normalnya orang tidur dan bangun pagi. Lha biasanya aja bangun untuk sholat subuh terus tidur-tiduran dulu. Sekarang mana bisa begitu? Sistem transportasi belum terintegrasi dengan baikr koq yang dikorbankan anak sekolah mentang-mentang banyak orang yang bawa mobil untuk ngantar anak ke sekolah.
BalasHapusEh iya, soalnya tadiu siang pake ponsel tuh, Matrix nya dodol jadi beberapa kali pencet "submit" kelihatannya gagal. Padahal ternyata masuk ya? :(
BalasHapusJ'ai l'efface... :)
Di milis Sahabat Museum:
BalasHapushttp://groups.yahoo.com/group/SahabatMuseum/message/16928
Aku sempat bahas ini sama Mas Tomy GP'89. Mirip dengan argumen Bang Foke, peraturan ini akan sangat merepotkan bagi yang anaknya sekolah jauh dari rumah. Dia cerita kecilnya dulu sekolah di bilangan Matraman sementara rumah di Pondok Kelapa.
BalasHapusAku heran, "Kenapa sih orang bela-belain sekolah yang (konon) bagus tapi jauh dari rumah? Swasta dan mahal pula! Gw mah SD-SMP-SMA selalu di sekolah negeri yang terdekat dengan rumah, bisa juga tuh jebol UI..."
Mas Tomy jawab, "Nah itulah bedanya elo sama gw. Kalau nggak sekolahnya yang bagus dan mahal, mana bisa gw masuk UI?" Hehehehe...
PS. Bu, aku minta tiket biar bisa ikutan dong nonton rekaman siaran Prof Band buat Indosiar (atau live ya?)...
saya rasa ini kebijakan sesaat yang melihat masalah hanya dari satu segi saja, tidak meyeluruh. Jadinya ya begini ini... Masalah kemacetan diatasi dg mindahin jam sekolah. Bukan membenahi sistem transportasi
BalasHapussaya nggak tahu apa pake tiket atau nggak. yang pasti GR nya direncanakan hari Jum'at jam 20.00 di studio 1 Indosiar di Jln Damai (Daan Mogot) dan acara Semarak Bintangnya Minggu 11 jan jam 20 - 23 live show. bisa jadi ini open air show. abis kakek2 itu kalo ditanyain cuma geleng2 kepala, nggak mau pusing dg pertanyaan2 beginian
BalasHapusJamannya beda Des..
BalasHapusSaya juga dulu tidak sekolah di sekolah yg ngetop. Malah kelilingan dari Garut - Karawang - Jambi. Balik ke Jakarta kelas 3 SMA masuk SMA yg nggak ngetop. Dari kelas saya (PAS_PAL) cuma 3 orang tembus ke UI, 2 di FTUI dan 1 di Mipa. dan saya masuk UI tanpa Bimbel. TApi kan nggak semua orang beruntung seperti kita. Apalagi mutu sekolah nggak sama dan bahan ajaran disekolah sekarang "ngaco" dan makin nggak jelas. apalagi ditambah dengan "persaingan" keras, dan kekhawatiran ortu akan masa depan anaknya membuat orang memilih sekolah yang bagus walaupun jauh.
Idealnya sekolah anak hrs berada dekat lingkungan rumahnya tapi ini hanya akan tercapai kalau mutu sekolah semuanya setara. Selama belum setara maka hal ini nggak akan tercapai.
Tapi .... masalah kemacetan di Jakarta menurut saya nggak ada korelasinya dg masalah lokasi sekolah anak. Ini masalah sistem transportasi (alat transportasidan manajemen). Di Jakarta terlalu banyak jenis transportasi baik transportasi umum maupun transportasi pribadi,
wah jadi kepanjangan ah walau masih banyak terusannya, saya brentiin aja deh... Ntar bisa jd satu artikel lagi.. Udah ah..(biar aja gak tuntas)
mbak, tadi pagi anak ku yg skolahnya di sma 28... berangkat jam 5.45... sampai depan rawa bambu psr minggu... cet semacet macetnya.. walhasil dari lenteng agung ke sekolahnya yg gak seberapa jauh, ditempuh selama 45 menit... sampe skolah pas jam 6.30
BalasHapusweleh2.....
adiknya yg di smp swasta, biarpun masuknya jam 7... tetap terkena dampak. yg biasanya bisa ditempuh 45 menit, pagi ini perlu waktu 1 1/4 jam. kasihan yaahhh...
mudah2an aja besok sudah gak separah tadi pagi.....
Kasihan banget tu anak2.. Belum sempet sarapan, stress di jalan dll. gimana bisa belajar dengan nyaman?
BalasHapusPadahal problem utamanya ya manajemen dan sistem transportasi. ya mestinya itu yg dibenahi. Bayangin aja... beberapa busway nganggur nggak terpakai. JAlur yang ada pun belum optimal. Kenapa pemda nggak nambah jumlah bus Trans n segera ngisi jalur yg kosong itu... Au ah.... pusing dan sebel mikirnya