The Professor's Band versi awal |
Saya sebut di ujung dunia, karena dari rumah kami yang terletak di Jakarta selatan dan tidak jauh dari batas wilayah Jakarta Selatan dengan Depok, maka lokasi studio Indosiar di jalan Damai - Daan Mogot, tentu bisa diibaratkan bagai dari kutub selatan ke kutub utara. Bukan saja masalah jarak yang menjadi "halangan". Mengingat acaranya adalah open air, maka Indosiar sudah menyiapkan 3 buah panggung. Satu di entry gate yang langsung berbatasan dengan Jalan Daan Mogot, di lapangan parkir zona E (yang ini saya nggak tahu dimana letak persisnya) dan satu lagi di studio I. Nah di studio I inilah tempat the Prof Band manggung. Entah jam berapa, mereka belum diberitahu. Kelihatannya untuk tayangan on air, acara hiburan akan berpindah dari satu panggung ke pangung yang lain. Entah bagaimana pengaturan acaranya in site. Maklum saya bukan orang broadcast. Jadi nggak ngerti yang beginian.
siap2 untuk sesi foto |
Di lapangan, guna mengamankan situasi lokasi, maka manajemen Indosiar merencanakan akan mensterilkan lokasi mulai jam 15.00. Jadi para peserta diharapkan sudah berada di lokasi sebelum jam 15.00 karena setelah jam tersebut entry gate akan ditutup. Tentu penampil masih bisa masuk sih... cuma parkirnya itu lho... Nggak kebayang gimana pengaturannya karena saat ke Indosiar jum'at lalu. rasanya crowded banget. Kelihatannya mereka sedang membangun gedung2.
Dengan kondisi itu, kami mau tidak mau, harus berangkat dari rumah paling lambat jam 13.45 untuk acara yang akan dimulai jam 19.00. Lalu mungkin baru bisa keluar jam 23.00 setelah acara selesai dan lokasi berangsur kosong. Itu berarti paling cepat jam 24.00 baru tiba kembali di rumah.Gila, nggak ....?
Sempat terpikir untuk berangkat sendiri pakai taksi. Katakanlah berangkat setelah shalat maghrib. Itu berarti baru akan tiba sekitar jam 20. Iya kalo nggak macet.... Padahal sudah sangat bisa dipastikan di sekitar Indosiar akan ada kerumunan orang dan lalu lintas akan padat. Bagaimana mungkin keluar taksi dan berjalan di lokasi tidak dikenal, menuju studio Indosiar di malam hari. Wah .... nggak deh...!!!
Bayangkan hanya untuk penampilan 8 menit saja, saya harus merelakan hampir 12 jam berlelah-lelah. Padahal besok kami sudah harus beraktifitas. Sungguh .... dalam hati saya berharap si anak akan membatalkan niatnya ikut ke studio. Sampai sekarang saya belum berhasil membujuknya untuk membatalkan niatnya tersebut. Duh ... ini dilema jadi ibu di era keterbukaan...
update 11 Januari 2009 jam 19.15.
latihan di studio |
Ah, mungkin karena memang selera pemirsa Indosiar begitu. Tapi, kenapa kelihatannya pamor Indosiar akhir-akhir ini menurun?
2 buah tiket masuk gratis yang saya miliki akhirnya menganggur tak bermanfaat. Sempat saya telpon/sms rekan kantor yang hari Jum'at lalu terlihat ingin sekali menonton. Sayang suaminya ada acara, sehingga dia tidak bisa pergi.
Ya sudahlah... daripada bersusah payah, nanti pulang terlalu malam, apalagi besok anak harus masuk sekolah dan saya harus kerja. Kalau suami sih bisa masuk agak siang karena kegiatan akademis di Depok masih sepi. Mahasiswa sedang libur antar semester.
TOP ABIS.....KAYAKNYA BUKAN PROFESSOR DECH.....TAPI ANAK BAND BENERAN...............
BalasHapusobsesi masa remaja, baru tercapai saat menjelang uzur...
BalasHapus