Minggu, 08 November 2009

Benarkah ada hantu di Tol Cipularang?

aku memang penakut, makanya kalau lagi setir mobil sendiri di malam hari, aku selalu menghindari rute yang melewati pemakaman umum. Kalau perjalanan malam itu dilakukan bersama dengan anak dan suami dan melewati pemakaman, maka aku selalu berusaha memejamkan mata. Aku memang penakut... udah dari sononye....!!! Walaupun sampai saat ini belum pernah melihat hantu dan mudah-mudahan jangan sampai terjadi....

Hampir 3 bulan yang lalu, temanku yang tinggal di California, kirim/forward email yang isinya cerita-cerita tentang hantu gentayangan di jalan tol Cipularang. Kontan kubalas email itu dan menyanggahnya. Maklum, selain karena belum pernah mendengar cerita tersebut, perjalanan di sepanjang jalan tol Cipularang sering kulakoni baik malam apalagi siang hari. Bahkan perjalanan dari Bandung ke Jakarta pernah dijalani pada dini hari, lewat tengah malam dan alhamdulillah hingga saat ini berjalan lancar dan selamat.

Week end yang lalu, saat anakku meminta untuk berangkat hari jum'at malam dengan pesan khusus, setir mobilnya perlahan saja, kami mengiyakannya. Maka berangkatlah kami ke Bandung jam 20.15 langsung dari entry gate Fatmawati dengan harapan bisa tiba di rumah adikku paling lambat jam 22.30.

Dalam perjalanan, kantuk menyerang sehingga lewat Bekasi, aku sudah setengah sadar. Biasanya, kalau kami berjalan malam, saya harus terjaga karena suami yang buta warna terkadang tidak bisa membedakan rambu lalu lintas di tengah cahaya lampu dan neon sign berwarna-warni yang berpendaran. Tapi kantuk yang tak tertahankan membuatku tertidur hingga beberapa lama dan terjaga tiba-tiba saat suami menyadari mobil yang dipacu di jalur kanan tidak berbelok ke arah Bandung, melainkan melaju ke arah Cikampek.

" Sudahlah, nanti kita masuk lagi di Purwakarta". kataku menghiburnya walaupun itu berarti jarak dan waktu perjalanan menjadi bertambah. Maka, mataku menjadi nanar mencari rambu-rambu lalu lintas. Rupanya sejak beroperasinya jalan tol Cipularang, rambu lalu lintas petunjuk arah ke Bandung menjadi tidak terawat lagi dan malah hilang. Atau mungkin juga tidak terlihat apalagi di malam hari. Sama dengan redupnya warung-warung serta restoran di sepanjang jalan nasional/propinsi tersebut.

Di pertigaan menuju Subang, ada juga entry gate, tetapi rupanya hanya untuk menuju arah Cirebon dan Jakarta sehingga kami terus melaju masuk kota Purwakarta.
" Kita masuk di Jatiluhur saja", kataku
Dalam keremangan malam dan di antara truk dan camion (aduh... kok tiba2 lupa istilahnya... oh iya, maksudnya mobil peti kemas), mobil kami masuk kembali ke jalan tol Cipularang. Jalur tersebut terasa agak sepi dan tidak rata. sempat kukomentari....:
"Jalannya jelek banget ya...?"
" Ya... sepertinya ada yang longsor lagi", suamiku menimpali.
Mobil melaju perlahan karena sebagian ditutup untuk perbaikan jalur.

Lepas dari jalur yang diperbaiki, dari kejauhan aku melihat ada mobil truk atau mobil peti kemas berwarna merah bordeaux kusam, besar sekali. Entah berhenti atau berjalan lambat, yang pasti tidak terlihat lampu belakang dan nomornya. Kalau tidak salah, lamat-lamat kulihat 2 lampu sangat kecil yang suram di bagian bawah mobil. Kuingatkan suami untuk pindah ke jalur kanan untuk mendahului truk.

Usai mendahului truk, suami bertanya....
" Tadi lihat, nggak...?"
" Lihat apa...?"
" Ada lelaki...!"
" Dimana? Dekat truk...?, tanyaku tanpa curiga
" Nggak ... aku nggak lihat apa2 kecuali truk itu, memang apa... dan dimana?" tanyaku
" Agak jauh sebelum truk tadi.... ada lelaki pakai celana pendek, kaos putih tapi... nggak ada kepalanya..." sahutnya tenang.
"Hah....? Alhamdulillah, aku nggak lihat..."

Betul.... alhamdulillah, bukan aku yang penakut ini yang melihat pemandangan itu. Bayangkan kalau kulihat mahluk tersebut, lalu aku berteriak histeris, pasti akan menggangu konsentrasi suami menyetir mobil sehingga bukan tidak mungkin akan menabrak truk tersebut atau kecelakaan lainnya. Tidak terpikir lagi apakah truk itu nyata adanya atau itu adalah truk siluman seperti cerita orang.

Sambil lalu kuceritakan pada suami, agak berbeda dengan perjalanan ke Bandung yang biasa kami lakukan, sore itu sambil memasukkan koper dan barang bawaan lainnya ke dalam bagasi mobil, sempat terlintas di kepalaku tentang cerita hantu tersebut dan terbersit ... "jangan-jangan ketemu hantu". Tapi seperti biasa, aku selalu menepis firasat-firasat buruk karena tidak mau meracuni isi kepalaku dan malangnya seperti  kejadian-kejadian yang lalu, firasat itu benar-benar terjadi.

Percaya atau tidak... terserah. Tapi pengalaman itu melengkapi cerita orang mengenai hantu di jalan tol Cipularang.

14 komentar:

  1. lah yang duduk disamping sambil nemanin ngetik emang ndak kerasa ?

    BalasHapus
  2. Sebelum ada cerita itu ada tempat dimana kalo aku lewat selalu aku minta suamiku tekan klakson sambil aku komat kamit berdoa. Rasanya lain gitu. Hiy...amit amit deh, mudah mudahan Allah selalu melindungi aku dan keluargaku pada saat lewat jalan tersebut.

    BalasHapus
  3. kalu dipikir2 bakal ketemuan ya pasti ketemuan mbak hehehe.. apalagi hantu.. udah ada dipikiran..
    hebat masnya pemberani ya..

    BalasHapus
  4. lho....? kupikir Lily pemberani... Petualang alam gitu loh....

    BalasHapus
  5. sepertinya elo, belum pernah nemenin gue deh...

    BalasHapus
  6. tapi nggak biasanya Tin... Jkt - Bdg malam hari bukan sekali itu aja. Sudah sering...

    BalasHapus
  7. Serem juga ya mbak.....Untung aza masih dilindungi Allah SWT ....Kalo ketakutan malah enggak tahu apa bisa kita bayangkan akan terjadi...

    BalasHapus
  8. Jangan kosong aja pikiran dan yang penting berdoa dalam kegiatan apapun..

    BalasHapus

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...