Senin, 27 Agustus 2012

Makna Lebaran

Apa yang kita maknai dari Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan setiap 1 Syawal? Pada era serba gadget ini. kita kemudian berpantun-pantun melalui baik melalui sms atau messenger ... Saling meminta maaf dan mengingatkan akan "kemenangan" menyambut Idul Fitri... Tapi kemenangan apa yang sebetulnya sedang kita rayakan?

Selama 1 bulan, umat Islam menjalankan ibadah puasa. Mensucikan hati, pikiran dan badan. Selain itu kita juga mensucikan harta benda melalui zakat infaq dan sedekah. Ya... itu ritual yang terlihat dimata manusia baik melalui lembaran-lembaran kuitansi bukti penerimaan ZIS, melalui ramainya umat yang menjalankan ibadah tarawih/itikaf di masjid-masjid maupun pemberitaan media dan lain-lain.  Namun di lain pihak.... kita juga sibuk menata penampilan fisik dengan mendandani rumah dengan perangkat baru yang mutakhir, termasuk juga menyiapkan baju-baju baru untuk dipakai selama berhari-raya. Seolah-olah lebaran tanpa baju baru menjadi berkurang maknanya.

Baju baru di saat lebaran mungkin menjadi penting bagi kalangan yang kurang mampu ... Paling tidak, pada kesempatan lebaran itulah orang tua merasa berkewajiban membelikan baju baru bagi anak-anak dan seisi keluarganya. Itulah kesempatan 1 kali setahun dimana di atas meja makan terhidang ketupat lengkap dengan sayur godog dan opor ayam setelah selama 364 hari lainnya menu makan sehari-hari hanya sayur bening ditambah kecap.

Namun ternyata.... baju baru dan hidangan super lengkap menjadi lebih heboh menjalari rumah-rumah mewah yang sebetulnya setiap haripun tidak kekurangan. Atau ini merupakan pelampiasan setelah 1 bulan lamanya tidak bisa makan dengan leluasa di sepanjang hari. 

Yang pasti... kondisi ini memicu peningkatan peredaran uang....  Memicu kebutuhan dana untuk membeli kebutuhan ekstra tersebut. Mereka yang masih bekerja dan memperoleh THR dari kantornya akan lebih beruntung dari golongan lainnya. Di balik dari kegembiraan menerima THR atau bingkisan lainnya, ternyata ada juga sesama muslim yang tega menipu teman atau kerabatnya demi meraih keuntungan pribadi.

Yang pasti..... kebutuhan akan dana lebih untuk merayakan Idul Fitri ini juga yang memicu peningkatan perbuatan kriminal, perampokan, pencurian, penipuan, gendam, hipnotis dan lainnya ... dan bahkan.... peredaran dan perpindahan diam-diam dan "di bawah meja" amplop-amplop berisi cek atau uang tunai rupiah maupun dolar sebagai "pengikat" saat "bantuan kemudahan" kelak dibutuhkan dari pejabat penerima amplop tersebut.

Idul Fitri, "Eid-ul-fitr", Idul Fitri, Id-ul-Fitri, atau Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر 'IDU l Fitri), sering disingkat menjadi Idul Fitri, adalah hari raya muslim yang menandai akhir Ramadhan. Bulan suci Islam, bulan dimana mereka yang bertakwa melaksanakan ibadah shaum. 


Idul Fitri adalah kata Arab yang berarti "pesta", sementara Fitri berarti "berbuka puasa". Jadi bisa disimpulkan bahwa Idul Fitri adalah pesta menyambut "kebebasan" berbuka puasa, setelah berlapar-lapar selama 30 hari. Jadi.... kiranya tidak ada yang salah bila kemudian umat Islam berpesta pora menyambut kebebasan (dari kewajiban berpuasa) itu.

Di balik itu semua, tentu masih banyak anggota masyarakat yang memaknai hari raya dengan sederhana, baik karena memang ketidakmampuan keuangannya ataupun karena kezuhudannya. Dan ............... mereka sepi dari pemberitaankarena memang tidak butuh diberitakan.

Jadi............. Apa makna lebaran buat anda sendiri...?
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Taqoballallahu minna wa minkum
Maaf lahir dan batin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...