Senin, 25 April 2016

Namanya Pasukan Oranye

Jakarta setelah Ahok jadi gubernur, banyak ditemukan pasukan oranye bergerombol di jalan atau masih berada di atas mobil bak. Kelihatannya, mereka akan disebar di berbagai wilayah di seputar Jakarta. Konon kabarnya, sekarang setiap kelurahan mendapat "jatah" pasukan oranye yang akan membantu membersihkan selokan-selokan maupun kebersihan lingkungan.

Sebetulnya, keberadaan pasukan oranye ini, bukanlah tiba tiba. Sudah bertahun-tahun mereka melayani kebersihan jalan, kalau tidak salah dengan identitas PT. SOR. Mungkin PT. SOR itu (kalau tidak salah) adalah pemasok pasukan oranye ini. Hanya saja eksistensi mereka hanya terasa terutama seminggu menjelang idul fitri. Manakala kaum muslimin umumnya sangat bermurah hati "menebarkan" sedekah. Itupun, biasanya cuma muncul di wilayah jalan protokol, seolah-olah rajin menyapu jalan.

Para pemuda di balik rompi oranye itu adalah petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU)yang kini memberi andil menjaga kebersihan Jakarta. Tak hanya membersihkan sampah, beberapa pekerjaan lain juga dilakoni. Jangan heran bila melihat mereka juga membantu mengevakuasi pohon tumbang, memperbaiki jalan, hingga membongkar bangunan yang dianggap mengganggu. Mereka direkrut kelurahan secara khusus untuk membersihkan jalanan hingga gorong-gorong mampet. Alasannya, petugas kebersihan dinilai belum bekerja secara optimal. Meski hanya bertugas sebagai pekerja kebersihan, mereka harus memenuhi syarat dan melewati sejumlah seleksi. Usia minimal 18 tahun dan maksimal 58 tahun. Latar belakang pendidikan tak jadi soal. Syarat lain, harus memiliki KTP DKI Jakarta. Peran mereka semakin penting ketika masuk musim penghujan. Mereka harus bergerak cepat mengecek titik genangan dan memastikan saluran dan pompa air dalam keadaan baik. 

Sejak pagi, berbekal sekop garpu, sapu lidi, cangkul, karung dan peralatan lainnya, petugas PPSU mulai mengecek tumpukan sampah yang berserakan jalanan. Setelah menyapu dan memasukkan sampah dalam karung, mereka mengecek saluran air dan selokan. Panas, hujan dan bau bukan kendala berarti buat mereka. Terpenting semangat dan kerja kompak membereskan tugas yang dibebankan pimpinan.

Bekerja sebagai tenaga PPSU pasti sangat melelahkan. Namun kondisi ini tentu lebih baik dibandingkan dengan hanya menjadi pengangguran baik bagi bujangan apalagi buat mereka yang sudah berumah tangga. Semua tentu harus bekerja keras. Bagi mereka yang  telah berumahtangga, salad satunya agar dapur tetap ngebul karena istri dan anak-anak harus diberi makan. Belum lagi pendidikan untuk anak-anak.

Minimal, dengan menjadi anggota PPSU, mereka akan menerima gaji tetap untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi, gaji tidak pernah telat dibayarkan.

"Gaji UMP Rp 3,1 juta per bulan. Kadang-kadang ada makan 2 kali (Bonus). Kadang-kadang juga dapat Rp 50.000 per hari". Konon begitu yang mereka terima.

Selain UMP sebesar 3,1 juta per bulan, anggota PPSU juga dapat tambahan berupa BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan dan lain-lain.Bagi petugas yang sudah punya anak, Pemprov DKI juga memberikan fasilitas KJP supaya anaknya bisa bersekolah. Pasukan oranye juga layaknya pegawai lainnya, tiap hari raya mereka menerima THR sebesar 1 kali gaji dan mereka juga mendapat prioritas untuk tinggal di Rusun dan dapat naik TransJakarta gratis. 

Rupanya, jaket oranye jadi berkah buat orang2 kecil yang semula jadi pengangguran, sehingga mereka memperoleh penghasilan rutin dengan cara bersih2 (selokan) kota.


Tapi di lain pihak, ada juga orang yang mengenakan jaket oranye yang malah kehilangan penghasilan rutinnya justru karena bersih2 tikus pengerat kocek pemerintah oleh kpk
Kata kuncinya adalah seragam oranye dan bersih2.... Kesemuanya adalah niat untuk membersihkan lingkungan agar Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Yang pasti ternyata ke dua golongan itu senang2 aja tuh.... Lihat deh foto2nya... Semua tertawa senang... Malah, justru yang dapat penghasilan rutin, yaitu para anggota PPSU terlihat lebih lusuh dan berkeringat dibanding yang kehilangan penghasilan rutin, yang dicokok oleh kpk.
Yang terakhir ini, tetap semringah tanpa beban.... Dalam hitung-hitungan ekonominya, walau mungkin terkuras untuk membayar pengacara dan denda,  masih untung....
Kecuali kalau diujung perjalanannya nya mereka bertemu Artijo Alkostar....
Semangat di hari senin sore...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN KARANGAN BUNGA🌺🌺

 Dapat kiriman tulisan yang bagus, untuk refleksi diri DICARI Teman yg bisa  Mensholatkan kita...   Ketika KITA WAFAT... BUKAN KARANGAN BUNG...