Sesuatu yang betul-betul choquant[1] tertera di Kompas, Sabtu 15 Maret 2008 di halaman 10 rubrik Internasional. Sebuah iklan sebesar lebih dari ¼ halaman bertajuk “Premier Chicago – US Property Launch” bertengger anggun di bagian kanan bawah dalam bahasa Indonesia 
Iklan itu menjajakan apartemen di sebuah bangunan yang merupakan bangunan tempat tinggal tertinggi di dunia dan menghadap danau Michigan 
Praktisi periklanan dan pemasaran pasti tahu persis bahwa iklan dalam bentuk apapun harus dilakukan (kalau bisa) di tempat-tempat yang diperkirakan banyak pembeli yang potensial. Setelah masyarakat kota-kota besar di Indonesia  dibanjiri dengan iklan property di Singapore , Australia  dan Malaysia , kini giliran property di Amerika Serikat, sang superpower, mengiklankan diri di Indonesia Indonesia 
Banggakah kita….? Seharusnya ya…. Karena itu berarti ada banyak rakyat Indonesia 
Oh ya, di Indonesia, paling tidak di Jakarta, diam-diam cukup banyak apartemen dan rumah yang harga jualnya di atas 6,75 M. Jadi, ternyata cukup banyak rakyat Indonesia Indonesia 
Inilah ironi sebuah Negara bernama Indonesia kota 
Quo vadis Indonesia
 
 
Betul Mba memang miris liatnya.... tapi sebenernya di US sendiri lagi resesi housing market, disini udah banyak yg foreclosure (gag mampu bayar mortgage). Properti2 di US ini musti kejual buat balik modal developer, krn merekapun pinjem modal dr bank. Makanya iklan2 gencar di lempar ke negara2 yg potensi punya cash utk beli...salah satunya ya Indonesia....^___^
BalasHapustapi, ini kan ironi. Indonesia itu salah satu negara penghutang terbesar di dunia dan nyaris bangkrut, tapi rakyatnya dianggap sebagai potential market. dunia udah kebalik-balik deh
BalasHapusyang melaratkan negaranya. serta mayoritas rakyatnya. sementara segelintir orang yang menghisap kekayaan negara, uangnya kan melimpah ruah. dan ini bukan rahasia lagi, bagi negara-negara besar. bagaimana bisnis "permata" bisa dilakukan dengan segala cara ;)
BalasHapusSaya pernah di ceritakan, suatu toko harus di block untuk 2 jam tidak menerima calon pembeli, karena ada orang indonesia yang mau berbelanja di toko tersebut. hal yang jarang kita temui di indonesia, tapi ini terjadi di LA.
Sedih, kan ngeliat kenyataan seperti itu...?
BalasHapussedih apa malu un ?
BalasHapusdua-duanya. Ya sedih dan malu.
BalasHapusSedih karena ternyata ada perbedaan kelas yang terlalu tajam di negara ini dan orang-orang kaya itu kurang berempati.
Malu karena, saya tidak bisa membayangkan bagaimana masyarakat di negara maju "mencemoohkan" perilaku orang Indonesia yang gemar menghambur-hamburkan uangnya sementara di negara kita banyak orang tewas kelaparan
he...he...he... sudah cerita masa lalu, kalu ada pelajar indonesia yang datang ke US, para mahasiswa jiran berebut ngajak jadi roommate.
BalasHapuskeuntungan roommate dengan pelajar indonesia, rata-rata mereka bawa pembantu, dan punya kereta (baca:mobil) sementara mayoritas pelajar jiran adalah mahasiswa dengan biaya minim, sehingga punya roommate indon suatu bonus tersendiri, disamping orang indon lemah di faktor bahasa dan education itu sendiri :)) win-win solution.
Pengalaman pribadi neeh? elo termasuk yang mana?
BalasHapusYang memanfaatkan atau dimanfaatkan?
Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. (makin betul aja ya pepatah itu)
BalasHapus